Negara, DENPOST.id
Perairan di Jembrana selama ini kerap diterjang ombak besar. Pesisir selatan Jembrana juga salah satu wilayah yang rawan tsunami.
Untuk melakukan langkah antisipasi, peringatan dini tsunami akan dipasang tahun depan di sejumlah titik di pesisir Jembrana, termasuk sirine dan simulasi menghadapi bencana alam tersebut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, Kamis (5/1/2023), mengatakan tahun 2023 akan ada bantuan hibah untuk penanggulangan bencana, salah satunya peringatan dini untuk tsunami.
Menurut dia, wilayah Jembrana yang berbatasan langsung dengan laut selatan memiliki potensi dampak dari gempa besar. Hal ini perlu diantisipasi dengan pemasangan peringatan dini di beberapa desa pesisir selatan. “Kita akan pasang sirine sebagai peringatan dini,” kata Agus Artana.
Sejumlah alat akan dipasang, termasuk sirine yang dipasang di beberapa titik desa yang berbatasan langsung dengan laut selatan, seperti di Penyaringan, Delodberawah, Yeh Kuning, Perancak dan Pengambengan. Selain itu juga akan dipasang rambu penunjuk arah jalur evakuasi di sejumlah desa tersebut.
Pihaknya juga akan melakukan pelatihan desa tangguh bencana di enam desa, sehingga bukan saja perangkat sirine dan rambu, namun juga memberikan informasi atau sosialisasi kepada masyarakat untuk antisipasi bencana.
Sedangkan untuk alat peringatan dini (early warning system) yang dipasang di perairan, dari pusat yang menentukan melalui BMKG. Sejatinya sepanjang wilayah pesisir selatan Bali, termasuk di Jembrana dari Pengeragoan hingga Gilimanuk berpotensi terjadi bencana itu. Hanya saja ada beberapa wilayah desa yang dilihat dari lokasi, ada beberapa akses sulit untuk evakuasi karena jauh dari ketinggian dan lokasinya terpencil, sehingga dipandang perlu adanya sosialisasi desa tangguh bencana. (120)