
Denpasar, DenPost.id
Tingginya aktivitas masyarakat dan tingginya volume kendaraan menjadi salah satu sebab kemacetan di Kota Denpasar. Terlebih saat ada upacara agama atau adat, pengalihan arus lalu lintas (lalin) dan penutupan jalan secara tiba-tiba, justru memperparah kemacetan arus lalin.
Mengenai pengaturan arus lalin saat ada upacara agama atau adat ini, Satlantas Polresta Denpasar bersinergi dengan Desa Adat Kota Denpasar. “Kami telah berkoordinasi mengenai penutupan atau pengalihan arus lalin saat ada ucapara serta kegiatan adat dengan pihak desa adat, terutama para pecalang. Hal ini untuk mencegah kemacetan dan masalah keamanan,” kata Kasat Lantas Polresta Denpasar Kompol Ni Putu Utariani, Selasa (10/1/2023).
Menurut dia, sebagai bentuk dukungan dan sinergitas kepolisian dengan Desa Adat Kota Denpasar, khususnya para pecalang, Polresta Denpasar memberi bantuan sarana kontak berupa senter dan rompi. Sarana itu diberikan ke sejumlah pecalang di Desa Pakraman Denpasar dan juru parkir. “Kami memberikan bantuan sarana kontak berupa senter dan rompi hijau ini untuk membantu para pecalang saat bertugas. Saat ini mereka menggunakan pakaian hitam yang tidak tampak saat malam hari. Tujuannya menjaga keselamatan mereka saat membantu mengatur arus lalin,” ungkap Utariani.
Dia menambahkan dengan tambahan sarana kontak ini diharap mampu memotivasi para pecalang sebagai mitra kepolisian sehingga lebih maksimal dalam bertugas membantu polisi.
Perwakilan pecalang, I Wayan Karda, mengapresiasi dan berterimakasih kepada Polresta Denpasar atas perhatian dan bantuannya, “Semoga ini dapat bermanfaat untuk membantu tugas para pecalang,” tandasnya. (yan)