Kuta, DENPOST.id
Rencana penanganan abrasi Pantai Kuta yang cukup parah akan dilakukan tahun ini. Di mana, proyek yang ditunggu-tunggu ini direncanakan baru akan dimulai November 2023.
Hal itu diungkapkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Sungai Pantai I, Balai Wilayah Sungai Bali Penida (BWS BP), Wayan Riasa, dihubungi, Senin (16/1/2023).
Ditanya tentang harapan sejumlah pihak agar tidak dipasang krib di pantai berpasir putih ini, dia menegaskan kalau pihaknya di BWS memang menyarankan tidak ada krib, namun break water harus ada di bagian luar areal surving.
“Perkiraan mulai November 2023. Yang kita rencanakan di Kuta adalah breakwater,” ujarnya.
Di mama, breakwater ini fungsinya melindungi daerah sepanjang garis pantai dari hempasan gelombang laut.
“Rencana penambahan breakwater ada 4 buah,” ucapnya.
Sebelumnya, Riasa juga memaparkan penanganan abrasi Pantai Kuta memang memerlukan proses yang cukup lama dan panjang. Hal ini dikarenakan anggarannya berasal dari loan atau pinjaman Jepang. Di mana, untuk lelang saja memakan waktu sekitar 9 bulanan. (113)