
Mangupura, DENPOST.id
Ditegur saat menaikkan penumpang secara sembarangan di depan Terminal Kedatangan Internasional Bandara Ngurah Rai, seorang sopir bernama Komang Putra Yadnya alias Mang Gajah saling baku hantam dengan petugas Avsec bandara. Keduanya lantas sama-sama melapor ke Polres Bandara Ngurah Rai.
Peristiwa penganiayaan tersebut awalnya dilaporkan oleh petugas Avsec I Gusti Ngurah Rai, I Made Pande Darmawan. Dia mengaku dipukul oleh sopir di lantai tiga terminal kedatangan internasional, pada Selasa (17/1/2023). Namun keesokan harinya, giliran sopir tersebut melapor yang juga mengaku dipukul oleh I Made Pande Darmawan.
Kasatreskrim Polres Kawasan Bandara Ngurah Rai, Iptu Rionson Ritonga, saat dihubungi Rabu (18/1/2023) petang mengatakan, berdasarkan laporan tersebut, antara Mang Gajah dan Pande Darmawan sempat terjadi baku hantam. Dari perkelahian itu keduanya sama-sama mengalami luka-luka. “Keduanya diduga berkelahi dan sama-sama alami luka,” ujarnya.
Setelah perkelahian terjadi, Pande Darmawan langsung melaporkan kejadian ke Polres Kawasan Bandara Ngurah Rai. Sedangkan Mang Gajah pergi berobat ke rumah sakit dan keesokan harinya, Rabu 18 Januari 2023 baru melaporkan balik peristiwa tersebut ke Polres Kawasan Bandara.
Guna menyelidiki, petugas Satreskrim saat ini masih mengumpulkan sejumlah data pendukung baik itu keterangan saksi-saksi, rekaman CCTV, dan petunjuk lainnya.
Menurut Rionson, berdasarkan versi Pande Darmawan, awalnya dia patroli di Terminal Internasional bersama dua temannya, Made Muliana dan Nyoman Yudiantara sekitar pukul 17.00.
Kemudian mereka melihat Mang Gajah sedang mencari penumpang, sehingga salah satu rekannya menegur Mang Gajah agar tidak mencari penumpang di areal penjemputan penumpang. Karena tindakannya dinilai bisa menganggu penumpang yang baru tiba.
Namun, sopir itu dikatakan tidak terima dan malah menantang Pande Darmawan serta rekannya yang sedang bertugas untuk berkelahi. Petugas Avsec itu kemudian mengajak Mang Gajah untuk berbicara secara baik-baik di gedung parkir lantai tiga. Bukannya reda, masalah memuncak dan Mang Gajah menendang Pande Darmawan. Tindak kekerasan itu membuat Pande Darmawan menderita luka memar di bagian mulut. (124)