Gubernur Koster Bersama Umat Khonghucu Rayakan Imlek 2574

kosternya1
HADIRI FESTIVAL IMLEK - Gubernur Bali Wayan Koster saat menghadiri Festival Imlek Bersama pada Minggu (29/1/2023) di Lapangan Puputan Badung, Denpasar. (DenPost.id/ist)

Denpasar, DenPost.id

Gubernur Bali Wayan Koster mengucapkan selamat merayakan Tahun Baru Imlek 2574 kepada segenap umat Konghucu dan etnis Tionghoa. Dia berharap perayaan Tahun Baru Imlek ini membawa kebahagiaan, kedamaian, dan kesejahteraan bagi semuanya. Ucapan itu disampaikan oleh orang nomor satu di Pemprov Bali ini saat bersama Wagub Cok Ace, Kapolda Bali Irjen Pol.Putu Jayan Danu Putra, Walikota Denpasar IGN Jaya Negara, Ida Sri Bhagawan Putra Nata Nawa Wangsa Pemayun, Ketua FKUB Bali, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, dan Ketua Perhimpunan Indonesia Tionghoa (Inti) Bali Putu Agung Prianta, menghadiri Festival Imlek Bersama pada Minggu (29/1/2023) di Lapangan Puputan Badung, Denpasar.

Gubernur Koster menyampaikan Tahun Baru Imlek dirayakan setiap tahun oleh umat Khonghucu. Keberagaman suku, agama, ras, dan budaya, menjadi hal identik yang selayaknya terus dijaga. Untuk itu, keberagaman ini diharapkan mampu menjadi pengerat kerukunan dan kedamaian bangsa.

Baca juga :  Tekan Stunting, Wagub Sarankan Pasutri Cek Kesehatan Sejak Awal

Menurut Gubernur Koster, setiap peringatan keagamaan akan bermakna kalau kita dapat memetik nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. ‘’Kalau kita bisa menghayati setiap peristiwa religius yang diperingati, disitu akan dapat dipetik mutiara-mutiara kehidupan yang akan menjadi inspirasi dan sumber motivasi dalam upaya meningkatkan kualitas hidup manusia,’’ tegasnya.

Sesuai tema Festival Imlek Bersama tahun ini yaitu ‘’Merajut Kebhinekaan Memperkuat Kerukunan’’ mempunyai makna bahwa keanekaragaman merupakan anugerah yang harus disyukuri, dirawat, dan dikembangkan. Kebhinekaan yang disadari sebagai anugerah Tuhan seharusnya menjadi pendorong untuk saling bergandengan tangan mewujudkan tata kehidupan bersama yang lebih bermartabat.

Dengan bergandengan tangan dan berjalan bersama, seluruh warga bangsa akan mampu pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat.  Termasuk kemampuan membangun kembali kehidupan bangsa dari keterpurukan dalam berbagai bidang akibat pandemi covid-19 yang melanda dunia ini selama dua tahun lebih. Dalam kondisi ini masyarakat harus kembali bersatu padu, saling tolong-menolong, menghargai keberagaman dan kebersamaan, dalam membangun daerah tanpa harus terpisahkan oleh sekat-sekat yang memungkinkan warga menjadi tercerai berai. ‘’Momentum ini kita manfaatkan sebaik mungkin untuk dapat membenahi dan meningkatkan perekonomian serta kesejahteraan masyarakat,’’ tegas Gubernur Koster.

Baca juga :  Langgar Prokes, Puluhan Warga Didenda Tim Yustisi

Penguatan moderasi beragama yakni spirit nilai-nilai kearifan Indonesia yang meramu dan meracik keberagaman hingga menjadi bangsa yang rukun, damai, dan toleran, sejalan dengan visi Pemprov Bali ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’ melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. ‘’Tahun Baru Imlek harus menjadi spirit dan kontribusi positif umat untuk mengokohkan nilai-nilai kebangsaan yang berhasil kita jaga dan rawat selama ini. Nilai-nilai kebangsaan yang menghargai perbedaan dan kebinekaan itu diperjuangkan berat dengan penuh air mata, darah, bahkan nyawa oleh para pendiri bangsa Indonesia,’’ ungkap Gubernur Bali.

Baca juga :  ‘’FibreFirst Cycling 2020’’ Ajak Warga Galang Donasi Melalui Gowes Virtual

 

Ketua Inti Bali Putu Agung Prianta mengungkapkan Festival Imlek Bersama 2023 sebenarnya menjadi keinginan dari dua tahun lalu, namun terhalang pandemi covid-19. Festival Imlek yang digelar tahun ini mengangkat tema ‘’Merajut Kebhinekaan dan Memperkuat Kerukunan’’ yang bertujuan n menjadikan Denpasar sebagai kota toleransi, kota budaya dan sebagai rumah bersama.

Sedangkan Ketua Panitia Festival Imlek Bersama 2023, Paulus Herry Arianto, melaporkan selain menampilkan atraksi kesenian, kegiatan ini juga menambah festival kuliner yang memanjakan lidah pengunjung. Sekitar 70 persen peserta festival kuliner menyajikan kuliner khas Tionghoa dan sisanya kuliner nusantara. Sedangkan sehari sebelumnya dilaksanakan Parade Nusantara dengan rute dari Jalan Gajah Madar menuju kawasan Patung Catur Muka dan berakhir di Lapangan Puputan Badung. Sekitar 1.200 peserta diperkirakan ikut dalam Parade Nusantara tersebut. (dwa)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini