
Bangli, DENPOST.id
Cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang masih terus terjadi di wilayah Kabupaten Bangli. Akibatnya, bencana alam terjadi di empat kecamatan di Bangli. Mulai dari pohon tumbang menutupi akses lalu lintas, tanah longsor, sampai sejumlah bangunan ambrol. Hingga berita ini ditulis, Senin (6/2/2023) pukul 13.00, proses penanganan masih dilakukan petugas baik dari unsur BPBD, Kepolisian, Dinas PU, serta pihak terkait lainnya.
“Penanganan kami lakukan bertahap karena melihat cuaca yang masih kurang bersahabat. Hujan disertai angin kencang masih terus terjadi,” ungkap Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli, I Ketut Agus Sutapa.
Dikatakan Sutapa, wilayah yang paling banyak terjadi bencana untuk sementara ini adalah wilayah Kecamatan Susut. Rinciannya, pohon perindang tumbang di jalur Jalan Bangli – Kayuambua, Desa Tiga, Minggu (5/1/2023) sekitar pukul 23 30 wita. “Yang di sini (Desa Tiga) sudah tertangani dari anggota BPBD. Mengingat hari ini merupakan pasaran Kayuambua, evakuasi dilakukan cepat agar aktivitas pedagang dan masyarakat yang hendak ke Pasar Kayuambua tak terganggu,” jelasnya.
Pada hari yang sama, sekitar pukul 22.30 wita, sebuah bangunan Bale Pesandekan di Pura Dadia Gelgel, Banjar Dinas Serai, Desa Penglumbaran, Susut, juga roboh. Kerugian ditaksir mencapai Rp 160 juta. Pohon Pule juga tumbang dan menimpa bangunan Palinggih Pura Puseh Desa Buungan, Senin (6/1/2023) dini hari. “Upaya penanganan yang di Pura Puseh Buungan baru akan dilakukan setelah tanggal 13 Februari. Sebab sesuai koordinasi kami dengan pihak desa, hari ini ada ritual Nyepi Adat Krama Buungan,” katanya.
Pohon tumbang juga terjadi Kecamatan Bangli, tepatnya di rumah warga di Banjar Pekuwon, Kelurahan Cempaga. Pohon mahoni tumbang mengenai kandang ayam. Peristiwa serupa juga terjadi di Kecamatan Tembuku, tepatnya di ruas jalan Bangli – Karangasem, di bawah Pasar Yangapi, Minggu (5/1/2023) pukul 23.30. Dan di barat Desa Undisan, pohon tumbang menimpa kabel-kabel dan tiang listrik. Dampaknya, jalan sempat tak bisa dilalui, sebab tumbangnya pohon melintang ke badan jalan. Kondisi ini cukup mengganggu arus lalu lintas, terutama bagi masyarakat yang punya aktivitas ke pasar saat dini hari atau subuh.
Sebagaimana yang diakui Ketut Srini, warga Banjar Nyanglan Kaja, Desa Bangbang, Tembuku. Ibu dua anak ini terpaksa memutar mencari jalan lain yang masuk wilayah Klungkung untuk pergi ke Pasar Kidul, Bangli. “Ada pohon tumbang kena kabel listrik. Tidak bisa lewat. Saya dan suami balik lagi lewat ke Bungbungan (wilayah Klungkung). Saya mau ke Pasar Kidul, beli dagangan untuk dijual di warung,” tuturnya.
Sementara di Kecamatan Kintamani, terjadi tebing dan bebatuan longsor menerjang pemukiman tepatnya di Desa Songan, Senin (6/1/2023) sekitar pukul 08.30. Tak ada korban jiwa, namun bencana ini mengganggu akses jalan menuju Pura Segara. “Tidak ada korban. Saat kejadian, penghuni semua tak di rumah,” imbuh Agus Sutapa.
Dalam kesempatan ini pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang. “Pastikan memperoleh perkembangan informasi terkait peringatan dini cuaca dari BMKG dan informasi mengenai penanggulangan bencana dari BNPB, BPBD, TNI, Polri dan lintas instansi lainnya,”pungkasnya. (128)