
Semarapura, DENPOST.id
Politisi senior PDIP Klungkung, I Ketut Mandia memutuskan untuk hengkang dari partai berlambang banteng moncong putih tersebut. Politisi asal Dusun Sente, Desa Pikat, Kecamatan Dawan itu, memilih partai Gerindra sebagai tempat pelabuhan politik berikutnya.
Hal ini juga dibuktikannya dengan menerima Kartu Tanda Anggota (KTA) dari Ketua DPC Partai Gerindra Klungkung, Wayan Baru, di Sekretariat DPC Partai Gerindra Klungkung, Sabtu (4/2/2023). Bahkan setelah mendapat KTA Gerindra, Mandia kemudian menindaklanjutinya dengan menyerahkan surat pengunduran dirinya ke PDIP, Senin (6/2/2023).
Surat pengunduran dirinya ini diserahkan langsung Mandia dengan datang sendiri ke Kantor Sekretariat DPC PDIP Klungkung yang berlokasi di Jalan Mahodara, Desa Kamasan, Klungkung. Namun, mantan Anggota DPRD Bali dua periode ini dalam suratnya tidak menjelaskan secara terperinci alasannya mundur dari PDIP.
“Selaku politisi murni dan kesatria saya diajak baik-baik ke PDIP tetap mengucapkan terimakasih. Apalagi saya besar dan diketahui masyarakat berkat PDIP. Manusia juga tidak luput dari kesalahan,” ungkap Ketut Mandia.
Walaupun telah berlabuh ke Gerindra, Mandia mengaku tetap menjalin silahturahmi dengan teman-teman di PDIP. Bila perlu dia akan meminta tolong ke teman-teman di PDIP. Apalagi dirinya mundur dari PDIP dan kembali nyaleg melalui partai Gerindra, untuk menjembatani masyarakat menyampaikan aspirasi.
Diakui Mandia, selama lima tahun dirinya vakum dari dunia politik. Hal ini dilakukan karena dirinya masih melakukan “penyembuhan”. Apalagi sebelumnya ia harus berjuang habis-habisan menjadi Anggota DPRD Bali. Termasuk tampil menjadi calon Wakil Bupati Klungkung dengan berpaket dengan Tjokorda Bagus Oka pada Pilkada Tahun 2018.
“Ibarat terluka perlu penyembuhan. Jadi saya tidak berpolitik selama lima tahun,” katanya.
Mandia juga mengaku berterimakasih dengan partai Gerindra karena mau menerima dan memberikan tempat bagi dirinya untuk melanjutkan pengabdian kepada masyarakat.
Sementara Ketua DPC PDIP Klungkung, AA Gde Anom menilai mundurnya Mandia dari PDIP merupakan hal lumrah dalam kancah politik. Apalagi mundurnya karena merasa tidak betah dan tidak ada peluang di PDIP karena namanya tidak muncul dalam proses pencalegan dari tingkat ranting sampai ke atas.
“Di PDIP, jangankan ditinggal satu orang, 10 orang pun sudah biasa. Apalagi kami di PDIP masih banyak kader-kader potensial,” ungkap AA Anom.
Selain itu, AA Anom yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD Klungkung juga mengaku tidak masalah jika Ketut Mandia akan nyeleg di Provinsi Bali. (119)