
Mangupura, DENPOST.id
Untuk menghormati jasa tokoh Puri Ngurah Rai Carangsari, (Alm) I Gusti Ngurah Alit Yudha, Jumat (10/2/2023), Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta menghadiri upacara palebon putra ketiga Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai itu. Dalam kesempatan tersebut Giri Prasta didampingi Ketua DPRD Badung, Putu Parwata dan Wakil Ketua I DPRD Badung, Wayan Suyasa. Tampak pula Walikota Denpasar, Gusti Ngurah Jaya Negara beserta istri, Ketua TP PKK Badung, Seniasih Giri Prasta; Kapolres Badung, AKBP Leo Dedy Defretes; Ketua KONI Bali, IGN Oka Darmawan, perwakilan TNI, Ida Dalem Semaraputra, serta sejumlah tokoh masyarakat.
Pada kesempatan itu Giri Prasta menyampaikan ucapan belasungkawa serta rasa duka mendalam atas berpulangnya Gusti Ngurah Alit Yudha. “Mewakili pemerintah dan segenap masyarakat Kabupaten Badung kami turut berbelasungkawa menyampaikan rasa duka yang mendalam atas meninggalnya I Gusti Ngurah Alit Yudha. Semoga almarhum diberikan tempat yang terbaik di sisi Ida Sang Hyang Widhi dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan,” ucapnya.
Menurut Giri Prasta, almarhum memiliki komitmen tinggi dan banyak berkiprah mengisi kemerdekaan. Giri mengaku banyak belajar dari almarhum dalam mengimplementasikan nilai-nilai kepemimpinan dan kesatuan bangsa. “Beliau merupakan tokoh puri yang menginspirasi diri saya dan saya banyak belajar dari beliau,” kenangnya.
Salah satu putri mendiang, I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha yang juga anggota DPRD Badung Dapil Petang mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bupati Badung bersama Ketua DPRD dan tokoh lainnya karena telah ikut mengantarkan almarhum menuju peristirahatan terakhirnya di setra Desa Adat Carangsari. “Kami mewakili pihak keluarga almarhum mohon maaf sebesar-besarnya kepada semua pihak jika ada kekhilafan almarhum semasa hidup, mohon dimaafkan serta doakan supaya almarhum mendapat tempat yang terbaik,” pintanya.
Pantuan di lokasi, sebelum jenazah dinaikkan ke bade, terlebih dahulu diberikan penghormatan terakhir oleh Pemuda Panca Marga karena almarhum sebagai pendiri Pemuda Panca Marga. Setelah itu jenazah diusung oleh warga Desa Carangsari bersama keluarga menuju setra setempat.
Layon disambut adengan Tari Baris Tekok Jago. Bade tidak hanya diusung krama dari Desa Carangsari, namun juga dari Desa Catur, Kintamani, dan seluruh desa di Kecamatan Petang. Bahkan, dari Pelaga, Belok Sidan, Petang dan Auman juga hadir.
“Untuk bade yang digunakan itu tumpang sia (sembilan). Karena sesuai dengan tradisi leluhur yaitu trah Arya Sentong di Puri Carangsari dan saat pembakaran akan menggunakan Naga Kaang,” ungkap Ida Bagus Namarupa, perwakilan dari Puri Carangsari.
Seperti diketahui, sepak terjang Gusti Ngurah Alit Yudha di politik tidak diragukan lagi. Almarhum sempat menjabat sebagai Ketua DPD I Golkar Bali 1999-2005. Almarhum juga pernah menjadi anggota DPR RI di masa Orde Baru dan sempat menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan (Wantimbang) DPD I Golkar Bali. Pria kelahiran 1946 ini merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Dua saudara almarhum yakni I Gusti Ngurah Gede Yudana dan I Gusti Ngurah Tantra. (a/115)