Negara, DENPOST.id
Hujan lebat disertai petir terjadi Sabtu (11/2/2023) sore hingga malam.
Akibatnya, debit air di sejumlah sungai naik hingga menyebabkan banjir. Bencana banjir mengakibatkan kerusakan sejumlah fasilitas umum seperti jebolnya sayap jembatan di Penyaringan.
Air sungai di Desa Penyaringan yang satu aliran dengan Sungai Biluk Poh juga besar. Ini disebabkan hujan lebat terjadi di gunung.
Akibat hantaman air bah, sayap jembatan di Desa Penyaringan jebol serta tanggul jembatan Tukad Bilukpoh mengalami kerusakan.
Dengan adanya kerusakan dan jebolnya sayap jembatan tersebut, akses warga antara Banjar Penyaringan serta Banjar Anyar Kelod, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo terputus.
Salah seorang warga, Ketut Wentri (57), Minggu (12/2/2023) mengatakan, sebelumnya sayap jembatan perak yang ada di Sungai Penyaringan memang mengalami kerusakan akibat banjir bandang pada bulan Oktober 2022 lalu.
Sayap jembatan sudah sempat diperbaiki dengan cara dipasangi tanggul yang terbuat dari karung berisi pasir serta diuruk menggunakan pasir.
Diduga urukan pasir tersebut tidak kuat sehingga kembali jebol.
“Sebelumnya pondasi saja dengan semen hancur. Katanya ini sementara saja, tapi sampai kembali jebol juga tidak diperbaiki permanen,” ujar Wentri.
Sementara di bantaran sungai Biluk Poh yang sebelumnya diterjang banjir bandang, warganya juga kembali merasa waswas.
Dikhawatirkan banjir bandang akan menerjang lagi.
“Kapolsek Mendoyo sempat mengimbau warga agar waspada karena air meluap. Kami tidak berani tidur kemarin malam, lantaran tanggul sebelah barat jembatan sudah hancur terkena air, jadi kami tetap siaga. Bahkan warga sudah melakukan evakuasi ternak ke tempat yang aman,” kata Sujana, warga di bantaran Sungai Biluk Poh.
Pihaknya berharap tidak terjadi lagi bencana di aliran Sungai Biluk Poh. (120)