
Bangli, DENPOST.id
Cuaca ekstrem yang terjadi beberapa terakhir di Bangli mengakibatkan sejumlah bangunan, fasilitas umum, khusus maupun pribadi rusak. Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD dan Damkar) Bangli mencatat total kerugian material yang ditimbulkan hampir Rp 3 miliar atau tepatnya Rp 2,8 miliar lebih. Namun disyukuri tak sampai menelan korban jiwa maupun luka.
Kepala BPBD dan Damkar Bangli, I Wayan Wardana merinci kerugian material yang ditimbulkan bencana tersebut sejak 5 – 6 Februari 2023 mencapai Rp 2,8 miliar lebih. Di mana kerusakan terparah terjadi di Pura Puseh Penyungsungan, Desa Adat Buungan, Desa Tiga, Kecamatan Susut.
Bangunan Pura ambrol total akibat tertima pohon. “Kerugiannya mencapai Rp 2,5 miliar,” sebut Wardana didampingi Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli, Minggu (12/2/2023).
Menurut Wardana, setelah bencana tersebut para korban telah melaporkan dampak kerusakan. Laporan sekaligus berbentuk proposal permohonan bantuan dana perbaikan kepada BPBD Bangli. “Proposal tersebut selanjutnya akan diajukan kepada BPBD Provinsi Bali untuk diusulkan mendapatkan dana stimulus,” tegasnya.
Setelah usulan tersebut, pihak BPBD Provinsi Bali melalui tim kajian kebutuhan pascabencana (Jitupasna) akan memverifikasi ke lapangan. Tujuannya, menentukan besaran bantuan stimulus pada masyarakat yang menjadi korban bencana.
Sementara ini pihaknya masih menunggu proposal dari para korban terdampak bencana.
Dalam kesempatan ini pihaknya kembali mengimbau masyarakat untuk tetap waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang. “Pastikan memperoleh perkembangan informasi terkait peringatan dini cuaca dari BMKG dan informasi mengenai penanggulangan bencana dari BNPB, BPBD, TNI, Polri dan lintas instansi lainnya,” pungkasnya. (128)