Desa Adat Mengwi Memanas, Baliho Desakan Bendesa Mundur Dipasang Dekat Puri

mengwi 1
PASANG BALIHO - Sejumlah orang yang menamakan diri Forum Peduli Desa Adat mengwi, memasang baliho yang berisi tuntutan agar Bendesa Adat Mengwi mengundurkan diri dari jabatannya.

Mengwi, DENPOST.id

Sejumlah orang yang menamakan diri Forum Peduli Desa Adat mengwi, Kamis (16/2/2023) memasang baliho yang berisi tuntutan agar Bendesa Adat Mengwi, Anak Agung Gelgel mengundurkan diri dari jabatannya. Baliho yang dipasang di dua lokasi yakni di bencingah Puri Ageng Mengwi dan Marga Tiga sebelah timur Pura Dalem Mengwi tersebut berbunyi “Mengwi Bersedih Bendesa Adat Mengwi Tidak Melaksanakan dan Menghormati Hasil Keputusan Paruman Agung Desa Adat Mengwi Tanggal 15 Januari 2023. Oleh Sebab itu Bendesa Diminta untuk Mundur dari Jabatannya”.

Pemasangan baliho yang dilakukan kurang lebih 50 orang itu diiringi gong baleganjur. Ditemui di sela -sela pemasangan baliho tersebut, Ketua Forum Peduli Desa Adat mengwi, Ngurah Gede Hardana menyatakan, pemasangan baliho ini merupakan bentuk protes terhadap Bendesa Adat Mengwi yang tidak melaksanakan hasil paruman desa yang dilaksanakan 15 Januari 2023 lalu. “Apa yang dihasilkan dalam parum agung banyak yang tidak dilaksanakan atau direalisasikan seperti awig -awig. Di mana beberapa pasal atau pawos harus direvisi, sementara ini belum dijalankan. Padahal awig tersebut sudah disahkan pada 7 Oktober 2021,” paparnya.

Baca juga :  Langgar PPKM, Angkringan dan Restoran Disemprit

Ngurah Gede Hardana yang akrab disapa Rahdik ini juga mengatakan banten atiwa-tiwa masih menjadi polemik dan saat parum agung juga sudah ditentang. Masyarakat menginginkan bahwa banten kembali pada banten sebelumnya, sedangkan sekarang masih berlaku banten baru. Selain itu, tanah yang saat ini ditempati oleh Pegadaian, menurutnya merupakan Pekarangan Ayahan Desa (PKD). Persoalan itu juga dikatakan sudah dibahas pada paruman desa Januari lalu. “Saat itu bendesa sudah berjanji akan melaporkan ke ranah hukum. Namun, setelah satu bulan ditunggu tidak ada iktikad melaporkan kasus tersebut. Dengan dasar itulah kami akhirnya selaku masyarakat yang peduli kepada Desa Adat Mengwi menyampaikan protes ke desa adat kami khususnya kepada bendesa,” bebernya.

Rahdik mengaskan apabila protes ini tidak digubris, setidaknya masyarakat atau Krama Desa Adat Mengwi secara menyeluruh sudah mengetahui bagaiman rekam jejak dari Bendesa Adat Mengwi sekarang. “Masyarakat sudah hadir dan ikut menyaksikan dalam paruman itu. Dan, memang kenyataan mereka (bendesa,red) tidak menjalankan hasil paruman,” katanya.

Baca juga :  Usai Bobol Loker Karyawan Indomaret, Reva Foya-foya di Club Malam

Lanjut Rahdik, Forum Peduli Desa Adat Mengwi akan menunggu. Mengingat proses pemilihan bendesa akan segera dilakukan, seiring berakhirnya jabatan bendesa adat 20 Mei 2023 mendatang. “Sepertinya panitia pemilihan bendesa akan segera dibentuk. Kami akan serahkan kepada masyarakat, bilamana bendesa sekarang ini mau mencalokan diri kembali, setidaknya masyarakat sudah dapat menilai,” ujarnya.

Sementara itu, sampai berita ini diturunkan, Bendesa Adat Mengwi, Anak Agung Gelgel saat dihubungi melalui sambungan Handphone belum memberikan jawaban. Begitu juga saat dihubungi via WhatsApp. (115)

Baca juga :  Inovasi Garbasari Badung Lolos TOP 99 Inovation

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini