
Denpasar, DenPost.id
Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) didampingi Asisten Pemerintahan Provinsi Bali I Gede Dewa Indra Putra dan Kepala Biro Pemerintahan Setda Provinsi Bali Sukra Negara menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), Kamis (23/2/2023), di Ballroom Hotel Novotel, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim). Acara yang berlangsung sampai Sabtu (25/2/2023) tersebut dibuka Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam sambutannya, dihadapan para gubernur se-Indonesia, Presiden Jokowi minta jajaran pemerintah di daerah agar menjaga stabilitas suplai dan harga pangan, terutama beras. “Jangan sampai yang terjadi pasokannya enggak ada. Jaga pasokan, dan jaga harga,” tegas Presiden.
Selain itu, Presiden meminta kepala daerah untuk menggenjot produksi beras di wilayah masing-masing. “Sekali lagi, saya ingin kita memiliki sense yang sama mengenai urusan pangan. Jangan nanti sudah kejadian, barangnya enggak ada karena produksinya enggak kita kontrol, barulah semuanya kita teriak,” ungkapnya.
Lebih lanjut Kepala Negara meminta para kepala daerah agar saling bekerjasama dalam memenuhi kebutuhan pangan di setiap daerah, sesuai dengan komoditas andalan masing-masing.“Kolaborasi, telepon antargubernur penting. Suplai yang banyak, misalnya dari Jawa Timur, lihat ada kelebihan surplus berapa. Yang kurang tolong segera tarik ke daerah yang kekurangan,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Presiden kembali mengingatkan kepala daerah mengenai dampak kenaikan harga pangan terhadap inflasi. Presiden mengungkapkan bahwa inflasi pada bulan lalu hampir 50 persen dipengaruhi oleh kenaikan beras. “Saya sekarang setiap ke daerah, saya cek ke pasar, meskipun satu atau dua pasar. Saya ingin mengontrol dan memastikan bahwa barangnya itu ada. Kalau barangnya ada, yang kedua harganya bener atau enggak bener, karena menyangkut inflasi,” tandasnya.
Disela-sela menghadiri Rakernas APPSI, Wagub Bali Cok Ace tangkil melakukan perjalanan spiritual ke Pura Payogan Agung Kutai- Kutai Kartanegara, Kaltim, pada Kamis kemarin. Perjalanan dari Balikpapan ke Pura Payogan Agung ini ditempuh sekitar tiga jam perjalanan darat. Sesampainya di Pura Payogan, Wagub disambut jro mangku setempat, Ketua PHDI Kutai Kartanegara, serta pengempon pura.
Wagub Cok Ace menyampaikan bahwa Pura Payogan memiliki sejarah sendiri bagi Puri Agung Ubud yang turut andil dalam pembangunan Pura Payogan yang diresmikan tahun 1998. Pemangku Pura Payogan Agung IB Dwijatenaya memaparkan bahwa pura ini punya nilai historis, bukan saja untuk umat Hindu setempat, melainkan bagi umat Hindu di seluruh nusantara. Kutai merupakan suatu daerah yang pertama mendapat pengaruh Hindu di Indonesia. Periode pengaruh Hindu India adalah masa kedatangan para pedagang dan Brahmana India. Saat itu dibangun tempat ibadah berupa pura di berbagai tempat. Kendati Pura Payogan Agung, Kutai yang berdiri kini letaknya tidak persis di pusat bekas Kerajaan Kutai Kertanegara, namun lokasi yang dipilih tetap istimewa. Ini sebagai penanda bahwa sembilan abad, sampai abad ke-13 (saat pemerintahan Darma Setia), kerajaan Hindu pernah berjaya di Kalimantan yang pengaruhnya kala itu sampai ke pelosok Nusantara. (dwa)