
Negara, DENPOST.id
Pascaditemukan dua sarkofagus di hutan berjarak 3 kilometer dari Bendungan Benel, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, sejumlah batu serupa kembali ditemukan. Bahkan benda-benda purbakala ini ditemukan di pekarangan warga.
Dua rumah warga yang menjadi lokasi penemuan sarkofagus itu yakni rumah Ni Nengah Sudarti (65) dan I Komang Sudiasa (59). Menurut pemilik rumah, batu itu sudah ditemukan sejak tahun 1970-an lalu. Warga tidak berkenan menggeser atau memindahkan. Termasuk sejumlah barang yang ditemukan seperti keris, pisau dan terakota itu. Bahkan benda-benda tersebut dibuatkan palinggih.
Tim arkeologi dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana dan Provinsi Bali serta Polsek Melaya, Jumat (24/2/2023) turun mengecek dan melakukan observasi. Dari pengecekan, batu-batu palung tersebut merupakan sarkofagus (peti kubur batu) dan diduga di dua perbukitan di atas Bendungan Benel ini adalah situs cagar budaya masa megalitikum (pra sejarah) dan berlanjut sejarah.
Untuk mengamankan penemuan sarkofagus ini, petugas dari Polsek Melaya juga melakukan upaya pengamanan dengan memasang garis polisi. Kader Pelestari Budaya Provinsi Bali, I Wayan Dalam Ari Kalki, mengatakan, dari observasi di beberapa titik ditemukannya batu, dapat dipastikan itu merupakan sarkofagus.
Hal itu juga diperkuat dengan sejumlah bekal kubur yang ditemukan seperti keris, terakota berbentuk cawan dan pisau. Tim mendapati total ada 9 batu sarkofagus yang lokasinya berpencar. “Ini uniknya ditemukan di ketinggian, di dua bukit di atas Manistutu. Dan ini memang budaya dulu di masa megalitikum, menempatkan pemakaman di tempat suci di dataran tinggi. Dan, di bawah bukit ini dugaannya merupakan permukiman. Tetapi memang belum ditemukan bukti peradaban permukiman itu,” terangnya.
Untuk menelusuri itu, lanjutnya, memang perlu pendampingan lebih jauh. Selama proses penetapan situs cagar budaya perlu pengamanan dan pendampingan kepada masyarakat untuk ikut menjaga cagar budaya.
Kapolsek Melaya, AKP I Putu Raka Wirama, mengatakan, telah menindaklanjuti pengamanan di sekitar titik penemuan sarkofagus itu.
Termasuk di halaman rumah warga ada dua titik yang dipasang garis polisi, sembari dilakukan observasi dari arkeologi. (120)