Ngantor di Desa Pitra, Bupati Tabanan Komit Tangani ‘’Stunting’’ dan Bangun Pertanian

pitra 34
BERKANTOR DI DESA - Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya saat berkantor di Desa Pitra, Penebel, Tabanan, Jumat (24/2/2023). (DenPost.id/ist)

Tabanan, DenPost.id

Memasuki dua tahun masa kepemimpinannya sejak dilantik pada 26 Februari 2021, sejumlah inovasi diluncurkan Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya dalam mewujudkan pembangunan. Salah satu terobosan yang di luar kebiasaan dan rutin dilaksanakannya sampai saat ini yakni berkantor di desa.

Pada Jumat (24/2/2023), Bupati Sanjaya berkantor di Desa Pitra, Penebel. Sampai kini orang nomor satu di Tabanan ini sudah 30 kali ngantor di desa dari 133 desa yang ada di Tabanan. Kegiatan ini di antaranya bertujuan memantau jalannya program pemerintah di desa serta turun langsung menyerap aspirasi masyarakat hingga terkait penanganan stunting.

“Persoalan stunting adalah hal yang sangat serius untuk ditangani, termasuk di Desa Pitra ini, agar kasus stunting bisa ditangani dengan baik. Saya perintahkan agar tim stunting berkoordinasi dengan pihak desa. Ini harus segera dialaksanakan,” ungkap Sanjaya sebelum mengawali kegiatan berkantor di desa.

Dalam aksinya tersebut, Bupati Sanjaya mengawali kegiatan dengan meresmikan jalan di Banjar Poh Gending yang ditandai dengan pemotongan pita. Kemudian menanam tabebuya secara simbolis dan pelepasan 80 ekor babi ke Perumda Dharma Jaya, Jakarta. Kemudian meninjau kuliner UMKM Bumdes di Kantor Desa Pitra, sekaligus meninjau pelayanan OPD terkait, serta bertatap muka dengan masyarakat.

Baca juga :  Bandara Ngurah Rai Lepas Pesawat Penjemput 61 WN Tiongkok

“Sejaksaya dilantik menjadi Bupati hampir dua tahun, sekarang kegiatan yang ke-30 kali (ngantor di desa) dari 133 desa di Tabanan. Dengan berkantor di desa, banyak hal yang bisa kita lihat karena lokus pembangunan semua ada di desa. Tidak ada program yang objeknya tidak berorientasi pada desa,” ungkap Sanjaya.

Dia menegaskan kepada seluruh jajaran bahwa masalah stunting harus ditangani dengan serius di Tabanan, khususnya di Desa Pitra. Hal itu untuk mencapai visi menuju Tabanan Era Baru yang aman, unggul dan madani (AUM) secara cepat, maka Sanjaya menyatakan muaranya ada di desa. Terlebih untuk membentuk generasi muda yang unggul, maka penanganan stunting di Tabanan juga harus diperhatikan. Di samping itu, dengan berkantor di desa, bisa lebih jelas melihat potensi yang ada di desa, salah satunya Desa Pitra yang memiliki potensi alam luar biasa, dengan mayoritas masyarakat bergerak pada sektor pertanian dan ternak.

Baca juga :  Polisi Telusuri Dugaan Pelacuran Selebgram Porno

Di sela-sela kegiatan, sebagai tonggak awal kerjasama Pemkab Tabanan dengan Pemprov DKI, Bupati Sanjaya melepas pengiriman ternak babi ke Jakarta. Sebanyak 80 ekor babi hasil ternak masyarakat Desa Pitra, Penebel, dikirim secara simbolis ke Ibukota Jakarta melalui Perusda Dharma Santhika bekerjasama dengan Perumda Dharma Jaya, Jakarta Timur. Kerjasama ini bukan hanya di satu sektor, melainkan merambah ke sektor lain di Tabanan. “Ini hubungan yang sangat luar biasa. Jadi mudah-mudahan nanti bukan hanya babi yang diminati oleh Pemprov DKI. Sektor-sektor pertanian apa pun, karena apa yang menjadi arahan Bapak Presiden bagaimana Indonesia berdaulat di bidang pangan dan ternyata ketahanan pangannya ada di desa,” tegas Sanjaya.

Baca juga :  Kasus Dugaan Tolak Pasien, Polda Bali Segera Datangi Dua RS

Politisi asal Dauh Pala, Tabanan, ini juga sangat bersyukur hidup di Tabanan yang dianugerahi hasil alam yang melimpah. Tabanan yang merupakan salah satu daerah agraris dengan mayoritas penduduk adalah petani, memiliki sentra-sentra pertanian yang luas dan menjadi salah satu sumber pangan dan merupakan lumbung pangannya Bali.

Perbekel Pitra I Nengah Widiantara mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bupati Tabanan beserta jajaran. Untuk k edepan, dia berharap masyarakat mampu dan diberikan suatu arahan, sehingga menjadi suatu lecutan semangat. “Harapannya agar permasalahan-permasalahan di desa kami bisa terselesaikan. Umpamanya masalah sampah terkait kesehatan dan stunting serta terkait jalan desa yang belum terbeton semua. Itu harapan kami dan mudah-mudahan menjadi awal dan kami terus bisa berkoordinasi dengan pihak kabupaten,” pungkasnya. (kmb)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini