
Bangli, DENPOST.id
Rumah Tahanan Kelas IIB Bangli memfasilitasi narapidana (napi) atau warga binaan pemasyarakan (WBP) agar bisa melepas kangen dengan pihak keluarganya, lewat panggilan video atau video call gratis. Selain itu ada juga fasilitas layanan telepon gratis bagi WBP tersebut.
Kepala Rumah Tahanan Kelas IIB Bangli, I Wayan Agus Miarda, menjelaskan, fasilitas tersebut sebagai bentuk pelayanan yang diberikan pihak Rutan Bangli pada seluruh WBP yang ada. Tujuannya supaya mereka bisa berkomunikasi dan melihat langsung keluarga mereka di rumah dari layar komputer yang di sediakan. “Kami upayakan berikan layanan yang maksimal pada teman-teman WBP. Walaupun sebagai napi, paling tidak kami bisa memberikan ruang untuk sekadar komunikasi dengan keluarga,” terang Agus Miarda, Selasa (28/2/2023).
Layanan video call dan telepon gratis ini sudah berjalan sejak setahun, yakni dari Januari 2022. “Sekitar sebulan setelah saya tugas di sini (Rutan Bangli),” sebutnya. Tempat fasilitas ini dibangun tepat di sebelah barat kantin rutan. Terdapat tiga komputer untuk video call. Sedangkan di belakangnya tempat untuk telepon dengan tiga bilik. “Semua diberikan secara gratis,” imbuhnya didampingi Staff Kesatuan Pengamanan Rutan (KPR) Rutan Bangli, Sukayasa.
Dijelaskan pula, setiap layanan komunikasi tersebut diberikan batasan waktu maksimal 10 menit untuk masing-masing WBP. Entah untuk video call ataupun panggilan berbicara (telepon). Untuk layanan telepon, pihak Rutan Bangli bekerjasama dengan pihak ketiga, dengan menyiapkan tiga ponsel. Ada fitur-fitur yang dibatasi dari ponsel tersebut. Yang tersedia hanya menu untuk mengubungi atau menelepon dan video call saja. “Google atau situs lain tidak bisa dibuka. Khusus untuk komunikasi dengan video atau telepon saja. Hanya bisa menghubungi, yang dari luar tidak bisa menghubungi. Tidak bisa menyimpan nomor kontak yang dihubungi. Jadi kalau setelah selesai menelepon, riwayat panggilan akan langsung terhapus begitu pula dengan nomornya,” jelasnya.
Terkait jadwal layanan komunikasi tersebut, per hari melayani satu blok. Dari 4 blok yang ada, ditambah 1 blok wanita. Setiap harinya juga menggunakan sistem daftar dan antrean, dengan 20 antrean setiap tahapnya. “Misalnya sekarang (Selasa) blok B. WBP dari blok B yang giliran. Untuk hari Jumat, kami berikan free ke semua blok bebas siapa saja, karena sebelumnya setiap blok sudah mendapat kesempatan,” sambung Sukayasa.
Layanan komunikasi secara virtual ini hadir karena berkaca pada kondisi pandemi Covid – 19 sebelumnya. Di mana kunjungan untuk WBP dibatasi hanya 60 persen saja. Dan, untuk mengobati rasa kangen WBP dengan pihak keluarga atau temannya yang berada di luar, maka dibangunlah layanan komunikasi tersebut. Apalagi sampai sekarang aturan berkunjung itu belum dicabut dari pusat.
Layanan komunikasi virtual secara gratis ini menjadi angin segar bagi para WBP. Salah seorang napi, Nyoman Agus Satriawan alias Jangkrik, Selasa siang mendapat giliran berkomunikasi secara virtual dengan keluarga. Napi dengan perkara narkotika ini nampak sedang melakukan komunikasi/ telepon dengan anaknya yang masih bocah. “Sangat berharga ada layanan ini. Bisa bertatap muka, bisa melihat wajah dan berbicara dengan keluarga saya di rumah, tertutama anak. Bisa lepas kangen sebentar meski hanya lewat HP (virtual),” katanya. (128)