Mangupura, DENPOST.id
Lapak-lapak di pinggir Pantai Kuta dekat Sea Turtle Society menjadi sorotan tokoh masyarakat Kuta. Lapak dengan bangunan yang cukup tinggi tersebut sangat mengganggu pemandangan wisatawan di Pantai Kuta yang ingin menikmati pantai. Hal ini juga diakui anggota DPRD Badung, Ni Luh Gede Sri Mediastuti, saat mengunjungi penataan di kawasan Pantai Kuta, Selasa (28/2/2023).
Sri Mediastuti sejatinya mengapresiasi penataan pantai yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Badung. Namun, menurutnya posisi tepat lapak para pedagang yang berjejer di dekat pedestrian sangat menghalangi pemandangan Pantai Kuta. “Kami harapkan ada kajian lagi oleh pemerintah. Karena dengan adanya lapak ini menghilangkan kualitas Pantai Kuta yang menjadi pariwisata internasional,” ujarnya.
Selaku dewan asal Kuta, dia tidak ingin beda persepsi dengan tokoh masyarakat lainnya di Kuta. “Jagan sampai kualitas objek wisata di Pantai Kuta menjadi turun dengan terhalangnya view pantai dengan berjejernya lapak pedagang yang sangat tinggi,” terangnya.
Hal senada dikatakan Wakil Ketua DPRD Badung, Wayan Suyasa. Menurutnya, penataan Pantai Kuta tidak sesuai dengan yang dipromosikan. “Lapak ini sangat mengganggu pemandangan wisatawan yang melihat pantai. Penataan pantai ini, kami apresiasi sudah bagus sekali. Namun mohon maaf adanya penempatan lapak kecil-kecil dengan sudut pandang bagunan lapak yang tinggi membuat kawasan Pantai Kuta menjadi semrawut,” sorotnya.
Sebagai lembaga kontrol, lanjut Suyasa, pihaknya mempunyai hak mengontrol segala pembangunan yang ada di Kabupaten Badung. “Dan, sekali lagi kami apresiasi adanya penataan pantai di Kuta ini. Namun masukan bagi pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya, perhatikan juga estetika objek wisata agar wisatawan juga nyaman dalam mengunjungi Pantai Kuta,” tandasnya. (115)
