Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha Doakan Koster Lanjutkan Kepemimpinan

kosterku1
HADIRI PUNCAK HUT - Gubernur Bali Wayan Koster saat menghadiri puncak peringatan HUT ke-17 Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha, Buleleng, Senin (27/2/2023), di Penarungan, Singaraja. (DenPost.id/ist)

Singaraja, DenPost.id

Kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster didoakan oleh Manggala Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha, Ida Bhawati Hermawan Tangkas. Pinandita beserta ratusan pemangku berharap agar Murdaning Jagat Bali asal Desa Sembiran, Buleleng, ini melanjutkan kepemimpinannya di Pemprov Bali dan senantiasa diberikan kesehatan oleh Ida Hyang Widhi Wasa.

Doa itu disampaikan saat Gubernur Koster menghadiri puncak peringatan HUT ke-17 Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha, Buleleng, pada Senin (27/2/2023) di Penarungan, Singaraja. Selain doa, hasil kerja keras Gubernur Koster dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur monumental dan fundamental di Bali mendapat apresiasi saat HUT ke-17 Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha ini. Pembangunan nyata itu diantaranya pelindungan kawasan Suci Besakih di Karangasem; pembangunan kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung; pembangunan jalan shortcut Singaraja-Mengwi; pembangunan tiga pelabuhan sekaligus yakni Pelabuhan Sanur di Denpasar, Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida, dan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan; pembangunan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali di Buleleng; pembangunan Bendungan Tamblang di Buleleng; pembangunan Bendungan Sidan di wilayah Badung-Bangli-Gianyar; dan pembangunan Tol Jagat Kerthi Bali sepanjang 96 km yang menghubungkan Gilimanuk-Mengwi.

Baca juga :  Satpol PP Bubarkan Kerumunan Warga di Jl. Mahendradata

Gubernur Koster dalam sambutannya mengajak Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha agar melestarikan adat-istiadat, tradisi, seni-budaya, dan kearifan lokal Bali sesuai visi ‘’Nangun Sat Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’ melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru dengan sepenuhnya menerapkan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi yaitu enam sumber utama kesejahteraan dan kebahagiaan kehidupan manusia yang meliputi Atma Kerthi, Segara Kerthi, Danu Kerthi, Wana Kerthi, Jana Kerthi, dan Jagat Kerthi.

Gubernur tamatan ITB ini juga menyampaikan bahwa untuk memajukan adat-istiadat, tradisi, seni-budaya, dan kearifan lokal Bali, telah membuat berbagai kebijakan yaitu: Pergub Bali No.80 Tahun 2018 tentang pelindungan dan penggunaan bahasa, aksara, dan sastra Bali serta penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali; Perda Provinsi Bali No.4 Tahun 2019 tentang desa adat di Bali; Perda Provinsi Bali No.4 Tahun 2020 tentang penguatan dan pemajuan kebudayan Bali; Pergub Bali No.79 Tahun 2018 tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali; dan Surat Edaran (SE) Gubernur Bali No.4 Tahun 2022 tentang tatanan/tata-titi kehidupan masyarakat Bali berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi dalam Bali Era Baru. Secara niskala menyelenggarakan upacara pada rahina Tumpek Landep; Tumpek Wariga; Tumpek Kuningan; Tumpek Krulut; Tumpek Uye; dan Tumpek Wayang.

Baca juga :  Siap Kerja Lagi, ASN Terapkan Skema Tatanan Hidup Baru

Gubernur Koster juga menyampaikan sangat mengapresiasi Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha dalam menjalankan pembinaan dan pendidikan sesana kepemangkuan, yang secara jumlah memberi pendidikan kepada 2.400 lebih pemangku. “Mudah-mudahan hasil pendidikan tersebut betul-betul dapat dijalankan dengan baik sebagai pemangku yang bertugas ke niskala,” tutupnya, yang disambut tepuk tangan hadirin.

Manggala Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha, Ida Bhawati Hermawan Tangkas, melaporkan bahwa setiap Minggu, Pasraman Pinandita menyelenggarakan pembinaan dan pembelajaran terhadap para pinandita dengan memberikan materi kepinanditaan yang tertuang dalam Tri Kerangka Dasar Agama Hindu. ‘’Memasuki HUT ke-17 Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha, kami mengadakan pengabdian masyarakat dengan memberikan pelayanan upacara metatah massal dengan melibatkan ratusan orang. Kemudian melaksanakan pewintenan Jro Mangku Gede yang sebelumnya melaksanakan peningkatan status kepemangkuan dari Jro Mangku ke Jro Mangku Gede,’’ tegasnya.

Baca juga :  Kiriman Sampah Menurun, DLHK Fokus Lakukan Ini

Menurut Ida Bhawati Hermawan Tangkas, pasraman ini bukan bertugas mencetak pemangku, namun hanya menyediakan tempat dan waktu untuk para pemangku yang sudah mendapat kepercayaan dari keturunan, pemilihan di masing-masing pura dadia sampai pura kahyangan desa. ‘’Di Pasraman ini para pemangku mendapat tempat dan waktu untuk belajar meningkatkan pengetahuan dan kemampuan, khususnya di bidang sesana kepemangkuan. Hal ini kami lakukan, karena sesungguhnya kami sadar betul bahwa para pinandita ke depan mempunyai tuntutan yang sangat-sangat berat,” jelasnya.

Ida Bhawati Hermawan Tangkas juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Koster yang hadir pada HUT ke-17 Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha ini.  (dwa)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini