Negara, DENPOST.id
Cuaca buruk, di mana hujan lebat disertai angin kencang terjadi setiap sore di wilayah Jembrana. Demikian juga pada, Kamis (2/3/2023) sore.
Hujan lebat disertai angin kencang juga terjadi di Selat Bali, sehingga penyebrangan di Selat Bali ditutup sementara. Penutupan dilakukan karena hujan deras disertai angin kencang menimbulkan kabut tebal yang membuat jarak pandang terbatas.
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Kompol Dewa Putu Werdhiana saat dikonfirmasi membenarkan adanya penutupan penyebrangan tersebut.
“Penyebrangan sempat tutup sementara sehubungan cuaca buruk dan jarak pandang terbatas. Tapi, sekarang sudah dibuka kembali, ” ujar Kapolsek Dewa Putu Werdhiana.
Diharapkan para nahkoda waspada jika sewaktu-waktu cuaca berubah. Hujan deras itu, mulai turun sekitar pukuk 17.00 Wita. Derasnya hujan disertai angin kencang dengan kecepatan 35 -38 km perjam membuat kabut tebal terjadi di jalur pelayaran kapal yang melayani penyebrangan di Selat Bali. Kabut tebal itu, membuat jarak pandang nahkoda atau juru mudi kapal sangat terbatas.
Mereka tidak bisa dengan jelas melihat posisi kapal lainnya atau arah pelayaran yang aman ditambah lagi dengan ketinggian gelombang 0,5 m sampai 1,5 m, sehingga kondisi cuaca ekstrem itu sangat beresiko bagi keselamatan pelayaran kapal.
Setelah mendapat informasi kalau cuaca beresiko bagi pelayaran Balai Penyelenggara Transportasi Darat (BPTD) wilayah Xll Bali dan NTB, lalu menutup sementara penyebrangan lintas Jawa Bali mulai pukul 17.20 Wita.
Setelah penyebrangan ditutup aktivitas bongkar muat dan pelayaran kapal berhenti. Kapal yang masih sandar tetap di dermaga dan yang sedang berlayar mencari tempat aman untuk mengapung.
Penumpang dan kendaraan harus menunggu di pelabuhan. Cukup lama cuaca buruk itu terjadi, sehingga mengakibatkan penumpukan kendaraan di pelabuhan. Setelah satu jam penyebrangann lumpuh, akhirnya hujan mulai mereda dan kabut mulai menipis. Pukul 18.25 Wita, penyebrangan dibuka kembali dan semua kapal kembali beroprasi. (120)