Mahayastra Bahas Penataan TPA Temesi Bersama Tim CPMU dan World Bank

mahayastra adv
TERIMA KUNJUNGAN - Bupati Gianyar, I Made Mahayastra menerima kunjungan Direktorat Sanitasi Ditjen Cipta Karya, bersama Tim Central Project Management Unit (CPMU) dan World Bank di ruang kerjanya, Kamis (2/3/2023).

Gianyar, DENPOST.id

Bupati Gianyar, I Made Mahayastra menerima kunjungan Direktorat Sanitasi Ditjen Cipta Karya bersama Tim Central Project Management Unit (CPMU) dan World Bank, di ruang kerjanya, Kamis (2/3/2023).
Wakil Ketua CPMU, Terra Primasari, mengatakan, Gianyar merupakan salah satu calon penerima program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional Area and Metropolitan Cities (ISWMP ) yakni sebuah program peningkatan pengelolaan sampah nasional dengan target utama kota metropolitan dan skala regional. Ini merupakan program kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan World Bank yang bertujuan meningkatkan pengelolaan persampahan di kota/kabupaten.

“Jadi, kami di sini untuk penilaian final sebelum ada persetujuan dari World Bank apakah Gianyar ini masuk dalam program ISWMP,” tuturnya.

Ditanya mengenai kelayakan Gianyar untuk menerima program tersebut, Terra Primasari mengatakan Gianyar telah siap dan masuk dalam “list very short list”. Hal itu karena Gianyar telah memenuhi seluruh persyaratan yang dipersyaratkan Kementerian PUPR untuk ikut program ISWMP.

Pada kesempatan tersebut Mahayastra memaparkan program persampahan yang telah dan akan dikerjakannya. Mulai dari pengolahan sampah berbasis sumber dengan mendirikan TPS3R ataupun menyerahkan armada kebersihan ke setiap desa di Kabupaten Gianyar. Mengenai penanganan sampah perkotaan dan penanganan residu, Mahayastra mempersiapkan penataan TPA Temesi menjadi Tempat pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Temesi.

Baca juga :  Belasan Objek Wisata Gianyar Akan Dikunjungi Delegasi KTT G20

“Penataan ini menjadi momen bagi pemerintah daerah untuk menyelesaikan permasalahan sampah yang menumpuk di TPA Temesi, sekaligus merubah image TPA Temesi yang jorok, bau dan kotor menjadi TPA Wisata yang layak dikunjungi dan menjadi tempat belajar lingkungan,” katanya.

Dia mengaku sangat serius menangani permasalahan sampah ini. Dengan dukungan Gubernur Bali dan bantuan APBN, telah dibangun 41 Tempat Pengolahan Sampah Sementara Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS3R) yang tersebar di 40 desa, termasuk memberikan bantuan truk sampah yang sampai saat ini sudah lebih dari 30 truk.

Baca juga :  Jalan Menuju Catus Pata Ubud Ditutup Total

Keberadaan TPST Temesi nantinya diharapkan tidak hanya mengurangi kuantitas sampah dari sumbernya, tetapi juga memberikan pembelajaran kepada masyarakat dalam pengelolaan sampah serta penyerapan tenaga kerja.
TPST Temesi juga akan diisi dengan bangunan untuk sekolah lingkungan.

Untuk mewujudkannya, Mahayastra telah menyiapkan lahan seluas 7 hektar dan telah melaksanakan sosialisasi ke masyarakat setempat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar, Ni Made Mirnawati, menjelaskan, sampai dengan 31 Desember 2022 produksi sampah rumah tangga dan sejenis sampah rumah tangga di Kabupaten Gianyar sebanyak 539,9 ton/hari. Terdiri atas sampah perkotaan sebanyak 239,58 ton/hari, sampah perdesaan sebanyak 299,32 ton/hari dan sebanyak 0,50 ton/hari limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

Mirnawati menambahkan untuk mengurangi timbulan sampah, dirinya mendorong rumah tangga melakukan pengolahan sampah sejak dari sumber, dan mengoptimalkan pengoperasian TPS3R serta bantuan truk sampah yang sudah diberikan oleh Bupati Gianyar. “Dengan upaya tersebut, sampah yang berhasil diolah di sumber sebanyak 73,9 ton/hari, sedangkan sampah perkotaan dan desa yang belum memiliki TPS3R masih membawa sampah atau residu sampah ke TPA Temesi rata-rata sebanyak 466 ton/hari”, jelas Mirnawati.

Baca juga :  Pencegahan Wabah Virus Corona Diperlukan Keterlibatan Semua Pihak

Mirnawati menjelaskan, pengelolaan TPST Temesi dibagi menjadi empat unit pengelolaan yaitu Unit Komposting bekerjasama dengan YPST Temesi dengan kapasitas pengolahan sampah organik 40 ton/hari, Unit Magot bekerjasama dengan PT. Arta Asia Putra dengan kapasitas pengolahan sampah organik 250 ton/hari, Unit Insenerator bekerjasama dengan PT. Sucofindo (Persero) dengan kapasitas pembakaran residu sampah minimal 100 ton/hari dan unit Pengolahan Limbah B3 dengan kapasitas pembakaran 1 ton/hari. (c/116)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini