Pasca Digigit Anjing, Seorang IRT Meninggal

picsart 23 03 06 19 31 32 845
Ilustrasi digigit anjing.

Negara, DENPOST.id

Pascadigigit anjing, warga Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Ni Putu N (45) seorang ibu rumah tangga (IRT) meninggal dunia, Senin (6/3/2023) siang.
Anjing tersebut, diduga hewan penular rabies (HPR).

IRT tersebut tidak melaporkan kejadian tersebut, sehingga tidak mendapatkan penanganan. Apalagi korban merasa tidak mengalami luka serius.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jembrana, I Gede Ambara Putra, Senin (6/3/2023), mengatakan mengenai jumlah kasus gigitan HPR selama awal tahun 2023, sudah terjadi sebanyak 760 kasus, namun seluruh korban gigitan sudah mendapatkan VAR. “Untuk kasus gigitan HPR positif 50 kasus, dan meninggal suspek rabies 2 kasus,” paparnya.

Terkait IRT yang meninggal, korban yang memiliki riwayat gigitan HPR tiga bulan yang lalu tidak melaporkan ke fasilitas kesehatan terdekat, sehingga tidak mendapatkan penanganan seperti vaksin anti rabies (VAR).
Pihaknya memang tidak bisa memastikan korban meninggal karena rabies, namun karena adanya riwayat gigitan anjing, sehingga mengarah ke rabies atau suspek rabies.

Baca juga :  Diduga Arus Pendek, Mobil Terbakar

Dikatakan dia, sebelum meninggal korban juga menunjukkan gejala yang mengarah ke rabies, seperti demam, panas, mengalami kejang, setelahnya mulai kesadaran menurun dan ketika kesadaran menurun timbul reaksi takut air dan takut angin. Kemudian perubahan perilaku yang tidak wajar, sehingga kondisi tersebut dicurigai mengarah ke rabies karena pasien sudah mengalami gejala-gejala mengarah ke rabies, serta adanya riwayat pernah digigit anjing liar.

Baca juga :  Reses Dewan Bali, Infrastruktur Rusak di Gianyar Kembali Jadi Keluhan

Ambara juga menjelaskan dari hasil investigasi bahwa memang benar korban sempat digigit anjing liar sekitar tiga bulan yang lalu pada pangkal ibu jari kaki kanan. Namun, karena lukanya tidak terlalu parah hanya dibersihkan di rumah dan tidak ke faskes terdekat. “Saat kita tanyakan, memang itu anjing liar yang datang ke rumah korban,” jelasnya.

Kemudian pada, Kamis (2/3/2023) malam, korban mengalami demam dan mengeluhkan sesak nafas, sehingga dilarikan ke RSU Negara untuk mendapatkan perawatan. Diagnosa dengan observasi takut menelan minum air dan cahaya (suspect rabies).
“Korban saat dirawat mulai memburuk, yaitu gelisah dengan obat-obat penenang. Korban meninggal pada Senin (6/3/2023) sekitar pukul 12.03 Wita,” ujarnya. (120)

Baca juga :  Pascabanjir Bandang, Dinkes Fogging Rumah Warga di Nusa Penida

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini