Kiat Buat Nasabah untuk Hindari ‘’Fishing’’ ala Dirut BPD Bali

bpd bali
BERI KETERANGAN - Dirut BPD Bali Nyoman Sudharma didampingi jajaran memberi keterangan kepada wartawan mengenai perkembangan bank yang dipimpinnya pada Rabu (7/3/2023). (DenPost.id/ist)

Denpasar, DenPost.id

Dirut Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali Nyoman Sudharma, S.H.,M.H., mengingatkan para nasabahnya agar selalu berhati-hati terhadap aksi fishing yang dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab. Istilah fishing dalam perbankan adalah aksi untuk mendapatkan data seseorang dengan  memakai teknik pengelabuan.

Sudharma dalam acara temu wartawan di Denpasar, Selasa (7/3/2023), kemudian berikan tips kepada para nasabah agar jangan sembarangan memberi nomor PIN kartu ATM, one-time-password (OTP) sendiri dan sejenisnya kepada orang lain. Semuanya itu tentu ada pada diri masing-masing nasabah agar selalu menjaga keamanan tabungan masing-masing. ‘’Kalau itu diberikan kepada orang yang tak berhak tentu bisa disalahgunakan atas dasar-dasar yang ada. Saya ingatkan lagi agar nasabah benar-benar menjaga data pribadi dengan baik,’’ ungkapnya

Sedangkan dalam menyikapi perkembangan teknologi pascapandemi covid-19 serta mewujudkan peran bank yang inovatif melalui pengembangan ekosistem digital, BPD Bali mengembangkan beberapa produk serta aktivitas terbaru. Hal itu di antaranya uang elektronik server based Balipay, layanan transaksi cardless, QRIS Cross Border, kerjaama layanan Payment Gateway, BI – Fast, Online On Boarding, kerjasama merchant aggregator, transaksi FX Spot, FX Swap dan FX Forward, transaksi DNDF, co-branding Jakcard, penerapan SNAP, kerjasama penyediaan KKPD serta KKPD BPD Bali. Upaya tersebut membuahkan pertumbuhan dana pihak ketiga yang cukup signifikan yaitu sebesar 13,16%, dari Rp23,38 triliun tahun 2021 menjadi Rp26,45 triliun tahun 2022, dengan pencapaian rasio CASA sebesar 61,20%. Peningkatan tersebut karena kepercayaan masyarakat Bali yang loyal dengan keamanan penempatan dana di bank dalam bentuk tabungan. Di samping itu, bank konsisten meningkatkan kemampuan dalam memperoleh dana selain dana pemerintah atau dana nonpemerintah/swasta terutama dana retail yang memiliki karakteristik “dana murah” dan “berisiko rendah” dari segi konsentrasi yang mampu meminimalkan kewajiban serta mempertahankan keberlangsungan perolehan laba bank.

Hingga Desember 2022, BPD Bali berhasil membukukan laba setelah pajak sebesar Rp604 miliar atau tumbuh 9,90% dibanding Desember 2021 sebesar Rp549 miliar. Dilihat dari sisi aset, BPD Bali menembus angka Rp32,10 triliun atau tumbuh 11,24% dibanding Desember 2021 sebesar Rp28,90 triliun. Pertumbuhan aset yang cukup signifikan ini didorong penyaluran kredit sebesar Rp20,06 triliun pada Desember 2022 atau tumbuh 1,35% dari Rp19,80 triliun pada Desember 2021. Sesuai dengan visi bank, yaitu menjadi bank yang kuat, derdaya saing iinggi, dan terkemuka dalam melayani UMKM serta berkontribusi bagi perekonomian daerah yang berkelanjutan, secara nyata diwujudkan melalui peningkatan kredit produktif sehingga mencapai 53,09% dari total portofolio kredit pada Desember 2022.

Baca juga :  Gubernur Koster Konsisten Tolak Impor Garam ke Bali

Sejalan dengan kinerja keuangan yang baik, rasio-rasio keuangan juga menunjukkan pencapaian pada tingkat yang baik. Rasio kecukupan modal (CAR) terjaga pada level 21,58%. Sedangkan rasio profitabilitas yaitu ROA dan ROE masing-masing mencapai angka 2,68% dan 18,27%. Dari sisi pengelolaan kredit bermasalah, BPD Bali berhasil menurunkan NPL dari 2,42% per Desember 2021 menjadi 2,37% per Desember 2022. Rasio likuiditas, yaitu LDR per Desember 2022  sebesar 75,85% dan rasio efisiensi, yaitu BOPO terjaga pada level 68,87%. Sementara dari sisi kepatuhan, tidak ada pelanggaran BMPK, GWM, dan PDN yang dilakukan oleh bank.

Baca juga :  Kasus Covid-19 Meningkat, Pemkot Denpasar Gencarkan Vaksin Booster

Sehubungan dengan raihan prestasi yang telah berhasil dicapai pada tahun 2022, BPD Bali memperoleh beberapa penghargaan di tingkat Nasional, diantaranya Top BUMD Award 2022 dari Top Business, The Best Global Company 2022 dari Economic Review, The Best Bank in SME Financing dari Infobank, BPD terbaik dalam mendukung P2DD dari Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian, Bank KBMI peserta inovasi digital sistem pembayaran (BI Fast) terbaik dari Bank Indonesia.

Baca juga :  Kasus Covid-19 di Denpasar Melonjak 293 Orang dan Enam Pasien Meninggal Dunia

Dalam RUPS Tahunan yang berlangsung pada 22 Februari 2022 pemegang saham juga menetapkan porsi dividen sebesar 75% dari laba bersih atau sebesar Rp453 miliar. Pembagian dividen ini diharapkan dapat mewujudkan misi bank untuk menggerakkan pembangunan daerah sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di samping itu, bank diharapkan terus menjaga sinergisitas dengan stakeholder serta terus meningkatkan kapasitas teknologi dan sumber daya manusia untuk memenuhi kebutuhan pasar. (yad)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini