
Negara, DENPOST.id
Turnamen sepak bola mini (mini soccer) yang digelar di Lapangan Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Kamis (9/3/2023) ricuh.
Turnamen sepak bola mini Tegal Badeng Barat Cup II 2023 ini diselenggarakan oleh Desa Tegal Badeng Barat dimulai sejak tanggal 2 Januari 2023 sampai dengan tanggal 12 Maret 2023 dan diikuti oleh 56 klub se-Kabupaten Jembrana.
Pada Kamis sore, penonton ricuh dan saling pukul menyebabkan beberapa penonton dan aparat keamanan luka-luka.
Dari informasi, Jumat (10/3/2023), kejadian tersebut dipicu dari ejekan para suporter ibu-ibu hingga terjadi pelemparan botol minuman kemasan.
Pertandingan antar klub se-Jembrana tersebut memasuki perempat final mempertemukan Club Hijrah dari kelurahan Loloan Barat berhadapan dengan Singo Edan dari Desa Pengambengan.
Setelah pertandingan selesai yang dimenangkan oleh Club Singo Edan, keadaan mulai ricuh yang diawali lemparan air minum kemasan hingga berlanjut pemukulan.
Perbekel Tegal Badeng Barat, I Made Sudiana, dimintai konfirmasi Jumat (10/3/2023) pagi mengatakan, memang dari awal pertandingan semifinal kemarin pihaknya sudah melihat tensi permainan mulai memanas. “Kebetulan klub yang dipertemukan di semifinal merupakan klub yang mempunyai suporter fanatik. Sebelumnya kita sudah mengantisipasi dengan keamanan melibatkan TNI Polri dan Banser,” terangnya.
Pihaknya merasa aman dengan melibatkan TNI Polri selama pertandingan. Namun detik-detik terkhir saat Club Singo Edan menjebol gawang lawan dan pertandingan telah usai, ada yang memicu mencipratkan air di tengah penonton. “Dari pantauan saya sendiri di lapangan pemicunya ada yang mencipratkan air hingga saling lempar botol minuman, hal tersebut menyebabkan suasana menjadi semakin panas,” jelasnya.
Dikatakannya, pihaknya saat itu sudah membuka pintu masuk yang ada di depan, agar memudahkan para penonton keluar dari lapangan. “Sebelumnya, awal suasana semakin panas dan parah itu teriakan para suporter ibu-ibu dari kedua klub yang saling ejek sehingga terjadi saling lempar air kemasan. Setelah pintu dibuka ketika para penonton keluar, salah satu penonton ada yang kena tendangan,” bebernya.
Menurutnya, tendangan tersebut arahnya datang dari suporter yang merupakan anak SMP. Parahnya, kakinya baru sembuh dari cedera patah dan kembali mengalami keretakan. “Kakinya yang cedera baru sembuh sekitar 6 bulan yang lalu. Selanjutnya anak tersebut dibawa ke pos depan. Hal tersebut dijadikan permasalahan, mereka tidak terima ada salah satu temannya yang terluka sehingga suasana kembali semakin memanas,” jelasnya.
Kemudian anak tersebut dilarikan ke Puskesmas dan langsung dirujuk ke RSU Negara untuk di rontgen. Selain itu ada beberapa penonton yang luka-luka akan tetapi lukanya tidak serius, dari aparat TNI juga ada yang luka-luka. “Yang luka serius hanya yang patah kaki saja habis nendang sisanya hanya luka ringan. Untuk kelanjutan pertandingan ini, kami akan pertemukan semua klub dari pihak korban kita tangani dulu. Menurut saya pertandingan ini tidak usah dilanjutkan lagi takutnya nanti kembali terjadi korban,” jelasnya.
Sudiana mengatakan, mengingat pertandingan sudah memasuki perempat final, pihaknya akan memanggil official dari 4 klub tersebut untuk duduk bersama. “Kami serahkan kembali kepada mereka bagaimana baiknya. Ini saya masih menunggu dari ketua panitia untuk mempertemukan 4 klub tersebut. Melalui pertandingan ini kami bermaksud untuk menghimbur masyarakat akan tetapi keadaan sudah seperti ini kami tidak melanjutkan lagi pertandingan ini takutnya nanti ada korban jiwa,” pungkasnya. (120)