Cegah Flu Burung, Petugas Semprot Pasar Negara

semprot
SEMPROT - Petugas dari Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Fetetiner Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana melakukan penyemprotan disinfektan, Jumat (10/3/2023).

Negara, DENPOST.id

Guna mencegah adanya penularan virus flu burung, petugas dari Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan, Kabupaten Jembrana melakukan penyemprotan disinfektan, Jumat (10/3/2023).
Penyemprotan dilakukan di kawasan pedagang unggas di Pasar Umum Negara.
Sementara untuk kelompok ternak atau pengusaha ternak yang ada di masing-masing kecamatan telah diberikan pengarahan oleh Tim Medik Veteriner dan penyuluh lapangan.

Untuk antisipasi di pintu masuk Bali yakni Pelabuhan Gilimanuk, Bidang Kesmavet sudah berkoordinasi dengan Balai Karantina Pertanian.

Kabid Keswan dan Kesmavet Jembrana, I Wayan Widarsa, mengatakan, pihaknya melakukan langkah antisipasi penularan Avian Influenza (AI) atau flu burung karena sudah tersiar kabar bahwa ada virus flu burung jenis baru.
Menurutnya ini berangkat dari seruan Pemprov Bali dan juga pemerintah pusat. Karena penyakit ini sudah menyerang di luar negeri, seperti Thailand termasuk juga di Indonesia seperti di Cimahi, Bandung.

“Untuk itu kami melakukan spraying disinfektan di pasar hewan terutama pasar unggas, di kandang-kandang peternak dan juga tempat pemotongan. Dalam hal ini maksudnya untuk mencegah meluasnya virus tersebut, karena hal ini bersifat virus jadi sangat berbahaya bagi manusia karena bersifat zoonosis,” jelasnya.

Baca juga :  Program BNPT di Jembrana Diminta Dievaluasi, Ini Alasannya

Disinggung mengenai kasus AI atau flu burung di Bali, Wayan Widarsa menegaskan, sejak seruan pelaksanaan antisipasi penyakit ini, pihaknya telah menerjunkan tim Medikvet ke lapangan. Hasilnya, belum ditemukan hewan ternak yang terjangkit penyakit flu burung ini. Dia mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan melakukan langkah pencegahan.
“Tapi tim kami di lapangan tetap pasang mata dan telinga memantau keadaan. Sampai sekarang belum dan semoga tidak ditemukan penyakit ini,” harapnya.

Baca juga :  Stok Darah Menipis, Ratusan Guru di Klungkung Donor Darah

Salah seorang pedagang ayam di Pasar Umum Negara, I Made Nadi mengaku jika isu flu burung ini berpengaruh terhadap permintaan ayam dari masyarakat.
Bahkan, permintaan ayam dari masyarakat menurun hampir 50 persen.
“Penurunannya sangat signifikan dari biasanya saya memotong 10 ekor sekarang menjadi 5 ekor, agak sepi lagi. Kalau harga masih stabil. Ayam merah di sini masih Rp 60.000,” jelasnya.
Langkah pencegahan virus flu burung yang dilakukan Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana ini tidak hanya menyasar pedagang ayam yang ada di pasar, namun juga kandang dan ayam milik peternak ayam baik ayam petelur maupun pedaging yang ada di Jembrana. Termasuk juga pedagang burung dan tempat pemotongan unggas.
Selain itu, lalu lintas unggas di Pelabuhan Gilimanyk juga diperketat dengan menggandeng Polsek Gilimanuk dan Balai Karantina Hewan yang ada di Gilimanuk. (120)

Baca juga :  Penyegaran Organisasi, Sejumlah Pejabat Kodim Digeser

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini