KEPEMIMPINAN Gubernur Bali Wayan Koster dalam menjalankan Program Pelindungan Kawasan Suci Pura Agung Besakih sesuai visi ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’ melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru memang layak dibanjiri berbagai apresiasi dan ucapan terima kasih dari berbagai stakeholder. Hal itu karena Murdaning Jagat Bali asal Desa Sembiran, Buleleng, ini sukses menyelenggarakan pemelaspas Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih sebagai penanda usainya proses pembangunan fasilitas Kawasan Suci Besakih, dan siap dimanfaatkan untuk meyalani masyarakat Bali atau umat Hindu yang tangkil ngaturang bhakti di pura terbesar di Indonesia, bahkan di dunia ini.
Dalam pidato Gubernur Koster tentang Tatanan Baru Memasuki Kawasan Suci Pura Agung, salah satu fasilitas yang diwujudkan oleh mantan anggota DPR RI tiga periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini adalah tempat parkir Kedungdung (Asti Mandala) yang berada dalam satu-kesatuan di Kawasan Suci Pura Agung Besakih.
Di tempat parkir Kedungdung (Asti Mandala), Pemprov Bali membangun tempat parkir khusus untuk bus yang memadai dengan memiliki fasilitas lapangan, mampu menampung 250 bus; tersedia halte kendaraan antar-jemput kawasan (shuttle bus); tersedia gedung terminal; stasiun pengisian kendaraan bermotor listrik umum (SPKLU); pos pantau lalu lintas; 12 unit toilet, termasuk dua toilet khusus untuk difabel, yang terpisah untuk laki-laki dan perempuan, gratis; dan petugas parkir yang mengatur untuk masuk-keluar kendaraan.
“Untuk kendaraan bus, hanya boleh parkir di tempat parkir Kedungdung (Asti Mandala). Karena itu, dilarang keras parkir di jalan dan tempat lain yang bukan tempat parkir,” ujar Gubernur Koster, yang mendapat apresiasi dari berbagai stakeholder yang hadir saat pemelaspas Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih. pada rahina Purnama Kasanga, Senin (6/3/2023). (dwa)