Menkomarves dan Wamen BUMN Cek Perkembangan KEK Kesehatan Sanur

picsart 23 03 11 12 58 54 570
TINJAU KEK - Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan dan Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, saat meninjau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur.

Sanur, DENPOST.id

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, beberapa hari lalu meninjau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur. Dalam kunjungan tersebut, Luhut dan Kartika didampingi Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace); Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), Dony Oskaria selaku; Maya Watono selaku Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) dan Christine Hutabarat selaku Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour.

Peninjauan diawali dengan paparan perkembangan KEK Sanur oleh PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) dan PT Hotel Indonesia Natour. Dilanjutkan dengan peninjauan ethnobotanical garden, peninjauan area utilitas kawasan melipitu Ground Water Tank, Waste Water Treatment Plant, Power House, dan peninjauan progres revitalisasi Hotel Grand Inna Bali Beach.

Baca juga :  Tekan Penyebaran Covid-19, Tim Yustisi Gencar Lakukan Razia Prokes

Seperti diketahui, sejalan dengan dinamika yang terjadi pascapandemi Covid-19, pemerintah memutuskan mengembangkan KEK Sanur di kawasan hotel Grand Inna Bali Beach yang telah dikelola oleh PT Hotel Indonesia Natour (HIN) sejak tahun 1963.

Christine Hutabarat, menyampaikan,
di area seluas 41,26 Ha, KEK Sanur akan dikembangkan menjadi “World Class Medical & Wellness Centre” yakni pusat layanan kesehatan dan pariwisata baru terpadu kelas dunia. Kawasan ini nantinya memiliki “state-theart facilities” seperti sarana akomodasi yang terdiri dari hotel bintang 4, bintang 5 dan
premium villa/resort hingga 1.000 kamar.
“Ada juga fasilitas bagi elderly people (usia lanjut), ethnobotanical garden, convention centre bertaraf Internasional yang mampu menampung hingga 5.000 orang, area komersial, sentra UMKM, restoran serta berbagai fasilitas lain yang didukung dengan teknologi mutakhir,” paparnya.

Baca juga :  Giatkan Pariwisata, Pangdam IX/Udayana Dukung Rombongan Umrah The POS

Lebih lanjut dikatakan, PT Hotel Indonesia Natour yang merupakan Badan Usaha Pembangun dan pengelola KEK Sanur sesuai yang ditetapkan oleh pemerintah, saat ini telah menyelesaikan pembangunan infrastruktur dasar kawasan. Selain itu juga melakukan renovasi dan revitalisasi hotel Grand Inna Bali Beach Tower, Inna Bali Beach Garden, Inna Bali Resort dan pembangunan convention centre bertaraf Internasional.

“Sesuai dengan arahan Presiden RI, Bapak Joko Widodo, kita harus meningkatkan terus diversifikasi ekonomi. Dan, ekonomi, utamanya Bali, tidak bisa hanya tergantung pada satu sektor saja. Pemilihan Bali sebagai lokasi KEK Kesehatan dan Pariwisata, selain memberikan kesempatan kepada pasien dan pengunjung mendapatkan pelayanan kesehatan kelas dunia sekaligus juga dapat memanfaatkan keindahan Bali sebagai pilihan tempat berwisata,” kata Christine.

Baca juga :  Dirjen Bimas Hindu Luncurkan Lomba Dharma Wacana dan Konten Tiktok

Ditambahkannya, KEK Sanur menawarkan alur perjalanan end to end yang mengintegrasikan layanan kesehatan dan pariwisata dengan berbagai fasilitas dari layanan kesehatan, akomodasi hotel dan MICE, ethnobotanical garden, serta pusat komersial. “Kawasan Ekonomi Khusus Sanur diharapkan menjadi jawaban atas tantangan banyaknya masyarakat Indonesia yang saat ini lebih memilih untuk berobat ke luar negeri,” pungkasnya. (tim dp)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini