Pertahankan Sektor Pertanian, Sekda Adi Arnawa Bahas Program Kerja Subak Se-Badung

picsart 23 03 12 16 26 24 261
PROGRAM SUBAK - Sekda Adi Arnawa mewakili Bupati Badung, saat menghadiri pembahasan program kerja subak se-Badung, di Bale Subak Lepud, Pesedahan Yeh Sungi, Desa Baha, Kecamatan Mengwi, Sabtu (11/3/2023).

Mangupura, DENPOST.id

Bentuk keberpihakan Pemkab Badung dalam menjaga dan melestarikan subak sebagai salah satu bentuk kearifan lokal yang ada di Bali, khususnya di Kabupaten Badung, Sekda Adi Arnawa mewakili Bupati Badung menghadiri pembahasan program kerja subak se-Badung sekaligus secara simbolis menyerahkan pakaian kepada pekaseh dan pangliman di Bale Subak Lepud, Pesedahan Yeh Sungi, Desa Baha, Kecamatan Mengwi, Sabtu (11/3/2023).

Turut hadir Kadis Kebudayaan I Gede Eka Sudarwitha; Perbekel Baha, I Wayan Rusih; Majelis Madya Subak, I Made Suka; Majelis Alit Subak, I Ketut Sumatra, pekaseh dan pangliman se-Badung, serta OPD terkait.

Seusai pembahasan program kerja subak se-Badung, Sekda Adi Arnawa mengungkapkan atas nama Pemerintah Kabupaten Badung bangga atas terselenggaranya pembahasan program kerja subak se-Badung sekaligus sosialisasi mengenai kebijakan pemerintah di bawah kepemimpinan Bapak Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta dalam rangka mendorong bagaimana mempertahankan sektor pertanian dikarenakan secara prinsip ingin menahan laju inflasi dari sisi kebutuhan pangan. Di mana, tidak lagi ketergantungan dengan daerah lain.

“Maka dari itu, salah satu langkah yang harus kita lakukan ke depan, yaitu dalam jangka pendek bagaimana mendorong hasil produksi padi di Bali dan khususnya di wilayah Badung. Oleh karena itu, gabah akan diambil atau dibeli oleh pemerintah dalam bentuk gabah bukan dalam bentuk tebasan/tengkulak,” ujarnya.

Baca juga :  Kinerja Solid, BRI Raih Dua Penghargaan Bisnis Indonesia Top BUMN Award

Lebih lanjut dirinya mengatakan dari hasil gabah, petani akan mendapatkan keuntungan atau nilai tambah sebesar 11 persen apabila tidak dijual ke Tengkulak. Dari proses gabah Rice Milling Unit (RMU), di mana beras itu di packing/dikemas oleh perumda pasar. “Di satu sisi, para petani menjadi sejahtera, di mana pendapatan petani menjadi naik. Maka dari itu, hasil pertanian terekspos dan pemenuhan kebutuhan terhadap pangan di Badung tidak akan tergantung daerah lain. Ditekankan juga, semua yang dilakukan dalam rangka untuk mengatasi maupun menekan laju inflasi di hulu bukan di hilirnya, mudah-mudahan dengan program ini juga menggerakkan komuditas lainnya, seperti cabai bawang dan bahan pokok lainnya,” jelasnya.

Baca juga :  Ketua DPRD Badung Putu Parwata: Kolaborasikan Sektor Andalan untuk Tingkatkan Pendapatan

Sementara Kadis kebudayaan Badung, I Gede Eka Sudarwitha dalam sambutannya melaporkan kegiatan pembahasan program kerja subak se-Badung bertujuan untuk pengumpulan program kerja dari masing masing pekaseh untuk Tahun 2023, yang dihadiri 500 pekaseh dan pangliman.

Ketua Majelis Madya Subak, I Made Suka menyampaikan terkait dengan program kerja subak se-Badung yang merupakan penjabaran dari Tri Hita Karana, mengharapkan agar Pemerintah Kabupaten Badung bisa membantu dari anggaran, baik melalui dana BKK kabupaten dan dana desa. “Kami dari Forum Pekaseh se-Badung menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan maupun dukungan dari Pemerintah Kabupaten Badung terhadap keberadaan subak di Badung,” ucapnya. (a/115)

Baca juga :  Persiapan Idul Adha, Distan Denpasar Periksa Kesehatan Ternak

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini