Bangli, DENPOST.id
Dua hari besar keagamaan akan berlangsung hampir bersamaan yakni Hari Raya Nyepi bagi Umat Hindu di Bali dan Bulan Ramadhan bagi Umat Islam. Terutama saat Nyepi berlangsung bertepatan dengan tarawih pertama sebelum dimulainya berpuasa. Kondisi ini menjadi atensi tim aparat keamanan guna menciptakan situasi kondusif namun tetap menjunjung sikap toleransi dari kedua pihak.
Begitu pula di Bangli. Pihak keamanan menilai miras (minuman keras atau minuman beralkohol) menjadi biang terjadinya gangguan keamanan terutama saat malam pangerupukan yakni saat atraksi pawai ogoh-ogoh berlangsung. Hal ini terungkap dalam Rapat Koordinasi External dalam Rangka Pengamanan Hari Raya Nyepi Caka 1945 di Kabupaten Bangli,
Kamis (16/3/2023).
Rapat dipimpin Wakapolres Bangli, Kompol I Nyoman Gatra, dihadiri sejumlah pihak terkait seperti Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar; perwakilan Kodim 1626 Bangli, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas PUPR, Dinas Kesehatan, BPBD, FKUB, PHDI, MDA, Pecalang, MUI Bangli, serta unsur terkait lainnya.
“Kerawanan terkait dengan miras, agar dapat dipantau bersama. Mengingat banyaknya kejadian yang terjadi saat pelaksanaan pangerupukan disebabkan oleh miras,” tegas Gatra mengawali pertemuan tersebut. Dia menekankan, miras atau pesta miras yang kemungkinan dilakukan para pemuda saat pangerupukan harus menjadi atensi semua pihak.
Mantan Kapolsek Benoa, Denpasar ini juga mengingatkan jika saat ini memasuki rangkaian tahun politik. Karenanya diharapkan agar seluruh pemangku kepentingan dapat memonitor terkait kerawanan politik yang terjadi di Bangli.
Kabag Ops Polres Bangli, Kompol Ketut Maret, menambahkan, untuk pengamanan, Polres Bangli beserta jajarannya dan dibantu instansi terkait serta mitra Kamtibmas lainnya melaksanakan giat kepolisian dengan pola pengamanan giat masyarakat selama tiga hari. Dimulai 19 Maret 2023 (melasti), 21 Maret 2023 (pangerupukan), 23 Maret 2023 (ngembak geni), dengan tugas pokok preemtif, preventif dan penegakan hukum. Didukung pula giat intelijen untuk melaksanakan pengamanan terbuka dan tertutup terhadap giat masyarakat serangkaian kegiatan Nyepi nanti.
Terungkap pula perbandingan data ogoh-ogoh tahun 2022 dan 2023. Untuk Kintamani tahun 2022 ada 18 buah dan saat ini bertambah menjadi 124 ogoh-ogoh. Kecamatan Bangli tahun 2022 lalu hanya 17 ogoh-ogoh dan saat ini 100 buah. Kecamatan Susut tahun 2022 ada 43 buah dan tahun 2023 terdapat 79 ogoh-ogoh. Sedangkan di Kecamatan Tembuku pada Nyepi tahun lalu ada 50 buah, tahun ini 128 ogoh-ogoh.
Sementara prediksi kerawanan saat pangerupukan disebut di beberapa titik, utamanya banjar atau desa yang menggelar lomba ogoh-ogoh. Mulai dari Desa Adat Jehem, lomba diikuti 11 banjar (11 ogoh-ogoh) dengan sistem penilaian di tempat sebelum diarak. Desa Adat Cempaga, parade ogoh-ogoh diikuti oleh 6 Banjar (16 ogoh-ogoh). Titik kumpul awal di Pura Kehen dan atraksi di simpang Tiga Gunaksa, selanjutnya ke timur menuju Lingkungan/Banjar masing-masing. Ada dua ogoh-ogoh, yakni Banjar Pande dan Banjar Gunaksa akan atraksi di Catus Pata Kota Bangli. Desa Adat Kintamani, parade diikuti 5 banjar (5 ogoh-ogoh), start di SD 1 Kintamani, atraksi dipusatkan di Pasar Singamandawa. Serta, Desa Adat Batur, parade ogoh-ogoh diikuti 19 ogoh-ogoh titik kumpul di Maharaja, atraksi di depan Pura Ulun Danu Batur (durasi maksimal 15 Menit).
Sementara Wakil Bupati Bangli menyampaikan bahwa mengingat perayaan hari raya Nyepi bersisian dengan hari umat lain, sehingga diharapkan dapat menjaga sinergitas antar umat beragama agar kegiatan dapat berjalan dengan aman dan lancar.
Sedangkan, Ketua FKUB/PHDI Bangli, Nyoman Sukra, menekankan, sholat tarawih akan dilaksanakan oleh umat Muslim selesai pukul 05.00 wita dan pelaksanaan hari raya Nyepi pukul 06.00 wita. “Jadi masih tetap berjalan keduanya,” ujarnya yang diamini dari pihak MUI Bangli. (128)