Tonja, DENPOST.id
Makna perayaan Nyepi hendaknya dikenalkan kepada anak-anak sejak dini. Ini penting, agar Nyepi tak hanya dipahami sebagai momen menyaksikan pawai ogoh-ogoh dan melaksanakan catur brata penyepian. Untuk menumbuhkan pemahaman anak-anak terhadap makna dari berbagai rangkaian acara menyambut tahun baru caka, salah satu cara yang ditempuh adalah lewat parade ogoh-ogoh di tingkat sekolah dasar. Seperti yang dilakukan SD Saraswati 6 Denpasar (Sarasnam), Jumat (17/3/202023).
Kepala SD Sarasnam Denpasar, I Gusti Ayu Ari Nuratih, mengungkapkan, parade ini sebagai realisasi Program Tahunan SD Saraswati 6 Denpasar dalam bidang Pelestarian Seni dan Budaya Daerah Bali yang dirangkaikan dengan kegiatan Jeda Tengah Semester II TA. 2022/2023, serta dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1945.
Dikatakannya, lewat parade ini diharapkan bisa menumbuhkan rasa cinta para siswa terhadap kebudayaan Bali, sekaligus memperkenalkan adat istiadat dan filosofi mengarak ogoh-ogoh di lingkungan sekitar. “Kami ingin para siswa memahami bahwa mengarak ogoh-ogoh bukan sekadar menunjukkan hasil karya (konvoi) atau euforia semata. Namun, esensi dari kegiatan tersebut adalah sebagai bentuk persiapan menetralisir sifat negatif menuju pemurnian diri melalui kegiatan refleksi di Hari Raya Nyepi nanti,” terangnya.
Lebih lanjut dijelaskan, melalui parade ini, anak-anak diberikan pemahaman bahwa ogoh-ogoh merupakan salah satu perwakilan wujud sifat jahat (butakala) yang kemungkinan juga dimiliki oleh manusia. “Kemudian setelah diarak, ogoh-ogoh akan dibakar (di-somya) yang bermakna memusnahkan sifat jahat tersebut dan manusia bersiap melakukan Catur Brata Penyepian untuk memurnikan dan merefleksikan diri agar menjadi manusia yang lebih baik lagi,” paparnya.
Parade ini diikuti seluruh kelas dan dilaksanakan selama dua hari. Hari pertama digelar Jumat (17/3/2023) dengan peserta siswa kelas 1,2 dan 3. Pada hari kedua, Sabtu (18/3/2023), parade diikuti siswa kelas 4,5 dan 6. Parade diawali dengan pementasan di halaman sekolah, dilanjutkan dengan mengarak ogoh-ogoh ke sekitar lingkungan sekolah dengan mengambil rute Jalan Kenyeri, Gatot Subroto Timur, Jalan Ratna kemudian kembali ke sekolah.
Salah seorang siswa, I Nyoman Dhirendra, mengaku sangat senang mengikuti parade ini. “Acaranya sangat seru, meriah. Walau isi jalan keliling, tapi sangat menyenangkan,” katanya. (sur)