Tuban, DENPOST.id
Teriakan histeris dan tepuk tangan tersengar riuh di sisi utara Patung Kuda, Tuban. Hal ini tak lepas dari adanya pelaksanaan tradisi Med-medan yang dilaksanakan Desa Adat Tuban serangkaian Pasar Majelangu, Kamis (23/4/2023) di tempat tersebut.
Selain sebagai upaya untuk melestarikan seni dan budaya, tradisi yang sempat vakum karena pandemi ini juga untuk mendorong perekonomian pascamelandainya Covid-19.
Selain itu, tradisi ini juga sebagai ajang silaturahmi memasuki awal Bulan Ramadhan yang bertepatan dengan Hari Raya Nyepi.
“Dalam pelaksanan Pasar Majelangu ini, seperti biasa Desa Adat Tuban juga menampilkan tradisi Med-medan, yaitu tarik tambang yang menggunakan sarana akar (bangsing) pohon beringin,” ujar Bendesa Adat Tuban, Wayan Mendra, ditemui di sela-sela acara tersebut.
Dijelaskan dia, Pasar Majelangu Desa Adat Tuban tahun ini memang kembali dilaksanakan yang merupakan untuk yang keenam kalinya dan serangkaian dengan Hari Raya Nyepi Saka 1945.
“Ini untuk melestarikan seni, tradisi budaya yang ada di Desa Adat Tuban sejak tahun 60-an,” imbuhnya.
Pelaksanaan tradisi ini, lanjut dia merupakan tugas dan tanggungjawab pihaknya di desa adat dalam upaya melestarikan adat, seni dan budaya. “Berbagai acara kita tampilkan, baik itu seni, budaya, kuliner yang diikuti oleh anak-anak, remaja dan orang tua. Itu bukan hanya dari umat Hindu, tapi juga umat lain yang menjadi krama di Tuban,” ungkapnya. (113)