Negara, DENPOST.id
Arus mudik lebaran akan berlangsung beberapa pekan lagi. Arus mudik dikhawatirkan terganggu karena adanya pendangkalan di dermaga landasan beton atau LCM di Pelabuhan Gilimanuk. Pendangkalan ini terjadi sejak beberapa tahun lalu.
Kondisi ini dikhawatirkan akan mengganggu proses sandar kapal untuk bongkar muat kapal angkutan. Seperti yang terjadi pada Kamis (23/3/2023) sore lalu, sejumlah kapal LCT penuh muatan dari Ketapang terkendala tidak bisa bersandar karena air surut.
Meskipun kendala ini hanya saat air laut surut, namun turut mempengaruhi kelancaran transportasi di pelabuhan dan menimbulkan antrean kendaraan khususnya kendaraan barang.
Ketua Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Gilimanuk, Gusti Putu Astawa, Jumat (24/3/2023) mengatakan, pihaknya
telah bersurat ke ASDP untuk permohonan agar dilakukan normalisasi dermaga LCM ini. Sebab, dikhawatirkan akan mengganggu kelancaran penyeberangan, terlebih menjelang angkutan lebaran sebulan mendatang.
Menurutnya, kondisi di dermaga LCM memang terganggu ketika air laut surut. Seperti yang terjadi pada Kamis (23/3/2023) sore lalu, di mana sejumlah kapal tidak bisa bersandar dan melakukan bongkar muatan karena air laut surut.
“Pendangkalan di ujung dermaga ini terasa saat air surut. Sebenarnya dari DPC Gapasdap sudah bersurat agar ini bisa ditangani,” terangnya.
Kondisi ini, katanya, terjadi pada siklus tiga hari selama bulan purnama dan bulan mati. Kapal harus menunggu air pasang untuk bisa bersandar di dermaga landasan beton tersebut. Kapal yang bersandar di dermaga LCM ini juga sangat membantu kelancaran penyeberangan. Dari puluhan kapal, ada sekitar 20 kapal yang beroperasi menggunakan dermaga LCM ini.
Sementara di hari normal atau ketika tidak terjadi air surut, dermaga LCM ini sebenarnya dapat menampung empat kapal bersandar. Tetapi belakangan hanya bisa memuat tiga kapal LCT dikarenakan di sisi paling utara atau tepat sebelah Pura Segara, sudah tidak bisa digunakan karena tergerus air.
Ketua DPC Gapasdap Banyuwangi, I Putu Widiana, juga berharap adanya perbaikan di dermaga LCM Gilimanuk. Hal ini menurutnya sangat berpengaruh pada waktu sandar dan bongkar muat kapal karena tersendat tidak bisa bersandar. “Kita harapkan agar dilakukan perbaikan, seperti penyedotan atau pengerukan. Atau dermaga plengsengan diperpanjang beberapa meter ke bibir pantai,” ujarnya.
Bila ini tidak dilakukan, dikhawatirkan akan mengganggu aktivitas angkutan lebaran yang dalam beberapa pekan ke depan mulai diberlakukan. “Sebelum arus mudik semuanya harus siap karena untuk kelancaran waktu bongkar muat,” pungkasnya. (120)