Listrik Sering “Byar Pet”, DPRD Klungkung Soroti Layanan PLN di Nusa Penida

picsart 23 03 26 08 05 36 796
Wakil Ketua DPRD Klungkung, Wayan Baru

Semarapura, DENPOST.id

Masalah listrik di wilayah Nusa Penida, Klungkung kembali jadi sorotan. Kali ini, sorotan datang dari Wakil Ketua DPRD Klungkung, Wayan Baru. Politisi asal Desa Sakti ini menyoroti layanan PLN di Nusa Penida karena sering “byar pet” alias tidak menyala dengan lancar. Kondisi ini dinilai sangat merugikan warga Nusa Penida terutama mereka yang mengelola fasilitas pariwisata.

“Saat Nyepi itu listrik mati total, kami masih bisa maklumi. Tetapi setelah Nyepi itu juga sempat mati cukup lama. Katanya ada layanan jalur premium, jalur biasa, toh juga tidak ada bedanya, sama saja. Ini bagaimana perhitungannya dalam memberikan pelayanan? Padahal di Klungkung Daratan meski Nyepi layanan listrik tetap ada, tetapi masyarakat yang sadar untuk memadamkannya,” kritik Wayan Baru, Minggu (26/3/2023).

Baca juga :  Hilang Saat Mancing, Sulendra Ditemukan Sudah Meninggal

Politisi dari partai Gerindra ini menilai, di satu sisi semua pihak menginginkan keberlangsungan pariwisata yang lebih baik. Tetapi di sisi lain, pelayanan dari berbagai macam aspek, baik itu listrik, hingga daya dukung infrastruktur lainnya, masih belum juga tersedia dengan baik.

Politisi asal Desa Sakti Nusa Penida ini juga melihat ada satu proses yang terhambat dalam upaya mempercepat daya dukung pariwisata di Nusa Penida. Kebiasaan yang masih bertahan sampai sekarang, adalah ketika ada kejadian yang berdampak negatif, baru semuanya ramai menjanjikan banyak hal, tetapi setelah itu tidak ada tindaklanjutnya.

Baca juga :  Saraswati, Siswa Dilarang ke Sekolah

“Saya sejak awal sudah keras menyoroti masalah ini. Tetapi tidak kunjung berbenah. Bahkan, di Nusa Penida itu fenomena ini sudah sering menjadi bahan diskusi dan sorotan masyarakat. Diluar konteks Nyepi, pelayanan juga masih mengecewakan, biasanya kita mengenal piala bergilir, ini justru pemadaman listrik yang sering bergilir,” sindirnya.

Wayan Baru juga mempertanyakan
sampai kapan kondisi tersebut akan berakhir. Apalagi jika pelanggan saat lambat bayar, layanan disegel.

“Kalau penyedia layanan melakukan pemadaman seenaknya, lalu bagaimana? Ini kan tidak profesional. Ayolah berbenah. Kami sudah lelah dengan kondisi seperti ini terus,” katanya.

Seperti diketahui, layanan listrik di Nusa Penida (termasuk Lembongan dan Ceningan) memang mati total saat perayaan Nyepi Tahun Saka 1945 pada 22 Maret 2023 lalu. Ini sudah terjadi setiap tahun, alasannya agar pelaksanaan Nyepi tidak terganggu oleh suara bising dari pembangkit listrik. Sesuai kesepakatan dari aparat desa dan majelis desa adat setempat, listrik di Nusa Penida saat Nyepi mulai dipadamkan pada pukul 08.00 wita, dan direncanakan mulai hidup lagi pada pukul 04.00 wita keesokan harinya.

Baca juga :  Diringkus, Otak Pembalakan di Desa Pangkungparuk, Buleleng

Tetapi, faktanya, kata Wayan Baru, sampai pukul 08.00 wita pada saat Ngembak Geni, layanan listrik juga belum kembali normal. Kondisi inilah yang membuat dia dan warga lainnya kecewa dengan pelayanan listrik di Nusa Penida. (119)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini