Gajah-gajah di Desa Taro pun ‘’Maotonan’’ Saat ”Rahina” Tumpek Uye

gajahku
BERFOTO - Pasangan wisman saat berfoto di depan seekor gajah jinak di Mason Elephant Park (Taman Gajah Mason) di Desa Taro, Payangan, Gianyar, sebelum upacara Tumpek Uye, Sabtu (25/3/2023). (DenPost.id/ist)

Payangan, DenPost.id

Bertepatan dengan Sabtu (25/3/2023) yang rahina Tumpak Uye atau Tumpek Kandang, sebanyak 30 ekor gajah di Mason Elephant Park (Taman Gajah Mason) di Desa Taro, Payangan, Gianyar, diupacarai alias maotonan. Selain itu dilangsungkan upacara macaru Rsi Gana, Walik Sumpah dan Mendem Pedagingan. Upacara ini biasanya dilaksanakan tiap enam bulan sekali.

Pemilik Mason Adventure, Yanie Mason, mengungkapkan rangkaian upacara ini juga melibatkan krama (warga) Desa Taro, sehingga pelaksanaannya lebih meriah. Pihaknya sengaja menggelar upacara cukup besar ini karena  binatang, khususnya gajah-gajah yang dikembangkan di Taman Mason, yang juga harus dihormati sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Upacara Tumpek Uye juga merupakan pemujaan Sang Hyang Pasupati atau Sang Hyang Rare Angon yang diyakini sebagai penguasa para binatang. ‘’Kalau saat masa kecil dulu di Kuta, ibu saya ngotonin sapi, tapi sekarang saya ngotonin gajah di sini (Desa Taro),’’ ungkapnya.

Baca juga :  Uang Rp5 Miliar Tak Jelas, Puluhan Anggota Koperasi Datangi Gedung Dewan

Upacara ini juga untuk menerapkan Instruksi Gubernur Bali No.1 Tahun 2022 tentang perayaan rahina Tumpek Uye dengan upacara Danu Kerthi sebagai pelaksanaan tata-titi kehidupan masyarakat Bali berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi dalam Bali Era Baru.

Ditanya mengenai jumlah gajah di Taman Mason saat ini, Yanie mengungkapkan ada 30 ekor. Dari jumlah itu, lima anak gajah lahir di Bali. Pihaknya juga mengirim dua ekor gajah ke konservasi di Jawa Tengah. Tujuannya agar ada pemisahan induk dan pejantan, sehingga tidak kawin dalam satu keturunan. ‘’Kami tetap komit dengan mengembangkan taman gajah ini, termasuk mengembangbiakkan mereka sehingga jumlahnya bertambah dan tidak semakin langka,’’ tandas Yanie.

Baca juga :  Anggota DPR RI Minta Jangan Tangkap Penjual Arak

Selama upacara Tumpek Uye ini, gajah-gajah di Taman Mason tetap menghibur para wisatawan untuk keliling di lokasi taman. Gajah-gajah pintar itu sangat jinak dan bersahabat sebab mereka dilatih oleh pawang yang berpengalaman. Begitu juga kesehatan dan lingkungan mereka tetap dijaga, sehingga binatang langka terbesar di dunia ini nyaman hidup di sana seperti habitat mereka di Sumatera. Pantauan DenPost.id, sejumlah wisman sangat menikmati aktvitas memberi makan gajah dengan buah-buahan maupun tebu, termasuk foto berasama dan memperlihatkan keahlian gajah mengalungkan rangaian bunga ke leher wisatawan. (yad)

Baca juga :  Dua Bangunan di Pura Alas Arum Rusak Tertimpa Pohon

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini