Amlapura, DENPOST.id
Desa Adat Besakih, Rendang, Karangasem, akan melaksanakan upacara pembersihan atau penyucian. Upacara itu, dilaksanakan buntut dari aksi tak senonoh Warga Negara Asing (WNA) Rusia yang menurunkan celananya saat berada di puncak Gunung Agung, beberapa waktu lalu.
Pemucuk Mangku Pura Agung Besakih, I Gusti Mangku Jana mengungkapkan, dengan adanya oknum bule yang melakukan tindakan yang tidak pantas di puncak Gunung Agung belum lama ini, maka pihak Desa Adat Besakih akan segera melakukan paruman atau musyawarah dengan pihak Desa Besakih dan juga seluruh pemangku yang ada di Pura Agung Besakih, terkait upacara pembersihan atau penyucian tersebut. “Untuk upacara pembersihan nanti akan kita pusatkan di Pura Pengubengan Besakih,” ucapnya, belum lama ini.
Mangku Jana menambahkan untuk sarana upacara atau banten yang akan digunakan nantinya masih akan dibahas dalam paruman. Tapi yang jelas, upacara dengan menggunakan banten pratista dan pecaruan dipergunakan. Hanya saja, untuk banten yang lainnya masih perlu dilakukan paruman sejauh apa pelanggaran yang dilakukan oleh bule tersebut, di puncak Gunung Agung.
“Upacara pembersihan yang kita gelar adalah untuk menetralisir dan mensucikan kembali Gunung Agung apalagi dalam waktu dekat ini akan ada karya Ida Batara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih. Jadi, karena akan ada karya Ida Batara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih, maka upacara pembersihan akan dilakukan sebelum karya,” katanya.
Disinggung terkait biaya upacara nanti, Mangku Jana menegaskan untuk seluruh biaya yang akan digunakan terkait upacara pembersihan semuanya menggunakan dana dari Desa Adat Besakih. “Kita yang tanggung semua biaya upakaranya,” jelasnya. (tim dp)