Gubernur Koster Paparkan Filosofi Nangun Sat Kerthi Loka Bali di AS

kosterku12
Wayan Koster

Denpasar, DenPost.id

Gubernur Bali Wayan Koster berkunjung ke Amerika Serikat (AS) pada  Minggu (12/3/2023) hingga Jumat (17/3/2023) untuk menghadiri forum internasional dan pertemuan dengan beberapa lembaga internasional. Acara utama, Gubernur Koster menjadi pembicara di World Bank Group (Grup Bank Dunia) di Washington DC pada acara Transforming Transportation pada Rabu (15/3/2023) pukul 09.30 waktu setempat.

Grup Bank Dunia mengundang Gubernur Koster untuk menjadi  pembicara, karena dinilai sebagai pemimpin yang memiliki pengalaman profesional, akademis, dan pelayanan publik, hingga menjadikannya sebagai salah satu Gubernur progresif di Indonesia, khususnya dengan upayanya mengatasi resiko iklim di tingkat regional. Grup Bank Dunia mencatat Wayan Koster adalah Gubernur pertama di Indonesia yang menetapkan kebijakan sistem pertanian organik, Bali mandiri energi bersih, kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai, dan pengelolaan sampah berbasis sumber.

Gubernur Koster tampil sebagai pembicara pada sesi plenary/pleno dengan memaparkan materi Filosofi Nangun Sat Kerthi Loka Bali untuk ketahanan transportasi Bali, Indonesia, dan dunia (materi yang diminta oleh World Bank Group). Sesi pleno ini menghadirkan pembicara perwakilan dari beberapa negara yaitu: Franҫois Bausch (Wakil Perdana Menteri, Luxembourg); Fardowsa Osman Egal (Menteri Transportasi dan Penerbangan Sipil, Somalia; Aaron Farrugia (Menteri Transportasi, Infrastruktur, dan Proyek Modal, Malta); Wayan Koster (Gubernur Provinsi Bali, Indonesia); dan Victoria Kwakwa (Wakil Presiden Regional untuk Afrika Timur dan Selatan, Bank Dunia).

Dalam suratnya kepada Gubernur Bali, Grup Bank Dunia menyampaikan bahwa acara yang dilaksanakan sangatlah penting dan strategis untuk mencari solusi bersama atas berbagai permasalahan dan tantangan yang dihadapi  berbagai negara di dunia, terutama berkaitan dengan dampak perubahan iklim global. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, acara yang diinisiasi oleh World Bank Group beserta lembaga internasional lainnya ini dihadiri oleh para pemimpin dunia, para ahli/ilmuan berbagai bidang dari perguruan tinggi terkenal di dunia, dan ribuan peserta dari berbagai negara.

Baca juga :  Sejumlah Pohon Tumbang di Denpasar dan Badung

Gubernur Koster sangat mengapresiasi undangan dari World Bank Group dan memutuskan untuk hadir dalam acara tersebut, karena tidak saja merupakan kerhormatan untuk Bali, tetapi juga suatu kehormatan untuk Indonesia. Ini merupakan suatu kesempatan yang sangat langka karena seorang kepala daerah (gubernur) diundang sebagai pembicara pada forum internasional tersebut.  Selain menghadiri acara utama pada forum internasional tersebut, Gubernur Koster juga melakukan sejumlah pertemuan yang sangat penting dengan beberapa lembaga internasional. Pertama: dia melakukan pertemuan dengan Laconic, perusahaan pengelola data lingkungan berbasis di AS. Hal ini untuk menindaklanjuti kerjasama antara Perumda Pemprov Bali dengan Laconic. Materi pertemuan berkaitan dengan pembentukan Lembaga Pembiayaan Pembangunan Bali/Bali Development Fund (BDF), serta kerjasama/kolaborasi dalam perdagangan karbon yang dihasilkan melalui program sistem pertanian organik di Bali. Kolaborasi ini bertujuan  mendukung pertumbuhan ekonomi Bali dengan menyediakan skema pendanaan guna mendukung pembangunan berkelanjutan dan mempromosikan netralitas karbon. Kedua: melakukan pertemuan dengan Millennium Challenge Corporation (MCC), lembaga milik pemerintah AS untuk memperkuat kerjasama/kolaborasi dalam mencari skema pendanaan untuk pembangunan Bali. Selain itu pertemuan membahas program pemberian hibah dalam bentuk dana dari MCC kepada Pemprov Bali melalui Perumda Bali untuk mendukung pembangunan sistem transportasi hijau, infrastruktur, dan pengembangan usaha kecil dan menengah (UMKM). Hibah dana oleh MCC diharapkan menjadi sumber dana tambahan yang penting dalam upaya Pemprov Bali untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan. Ketiga: melakukan pertemuan dengan beberapa organisasi internasional yaitu: jajaran Bank Dunia, World Resource Institute (WRI), USAID, dan Bloomberg Philantropies. Pertemuan membahas kerjasama dan inisiatif baru berkaitan dengan sumber-sumber pendanaan untuk mendukung pembangunan Bali guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, serta mengurangi kemiskinan, dan membuka lapangan kerja baru.

Baca juga :  Cegah Hoaks Soal Vaksin, Kesdam Sediakan Pusat Informasi

Kunjungan Gubernur Koster ke AS untuk berbagi pengalaman sekaligus memperkenalkan visi pembangunan Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, berbasis kebudayaan dan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi. Melalui pertemuan dengan berbagai lembaga internasional selama di AS, diharapkan lebih memperkuat posisi Bali sebagai pemimpin dalam pembangunan yang hijau, tangguh, dan berkelanjutan, untuk mengurangi emisi karbon menuju net zero emission tahun 2045 yang berdampak pada ketahanan iklim Bali, Indonesia, dan dunia. Melalui kerjasama/kolaborasi internasional, Gubernur Koster berharap dapat mencapai tujuan pembangunan ekonomi serta mempromosikan pembangunan berkelanjutan dan mengatasi perubahan iklim yang berdampak buruk bagi dunia.

Baca juga :  Lagi, Satu Pasien Covid-19 di Denpasar Dinyatakan Meninggal

Berkat restu alam, Ida Bhatara, leluhur, lelangit, dan guru-guru suci Bali, serta doa dan dukungan masyarakat Bali, semua agenda Gubernur Koster selama di AS berjalan lancar dan sukses serta memberi manfaat nyata bagi pembangunan Bali. Hal tersebut melalui dukungan program dan pendanaan dari Laconic Infrastructure Partners, World Resources Institute (WRI), Bank Dunia/ Wolrd Bank Group, United States Agency for International Development (USAID), Millennium Challenge Corporation (MCC), dan Bloomberg Philanthropies. (dwa)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini