Gubernur Koster Dapat Dukungan Lembaga Internasional

kosterku12
PERTEMUAN - Gubernur Bali Wayan Koster saat pertemuan dengan Millennium Challenge Corporation (MCC) pada Rabu (15/3) pukul 17.30 – 18.30 WIB di Kantor MCC, Washington, DC, AS. Gubernur Koster diterima Vice President of Compact Operations at the U.S. Cameron Alford; Deputy Vice President of Europe, Asia, Pacific, and Latin America Jonathan Brooks; Officer for Indonesia Martha Bowen, dan Managing Director of Portfolio Administration Amanda Jennings.

VISI ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’ yang digagas Gubernur Bali Wayan Koster untuk membangun Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, dalam sejarah mendapat apresiasi dan dukungan dari lembaga internasional.

Hal itu terungkap saat Murdaning Jagat Bali asal Desa Sembiran, Buleleng, ini menjalankan diplomasi internasional dengan Laconic Infrastructure Partners, World Resources Institute (WRI), Grup Bank Dunia/Wolrd Bank Group, United States Agency for International Development (USAID), Millennium Challenge Corporation (MCC), dan Bloomberg Philanthropies. Mereka menyatakan berpartisipasi untuk mempercepat visi ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’ khususnya di bidang sistem pertanian organik, Bali Mandiri Energi Bersih, kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB),
pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai, dan pengelolaan
sampah berbasis sumber.

 

Diplomasi internasional Gubernur Koster ini dilaksanakan pada 14 hingga 16 Maret 2023 di Washington, DC dan New York, Amerika Serikat (AS), usai Wayan Koster menjadi pembicara di Wolrd Bank Group tentang transforming transportation (transformasi transportasi) dengan memaparkan materi filosofi ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali untuk Ketahanan Transportasi (Transportasi Cerdas, Berkelanjutan, dan Tangguh)’’. Dalam pertemuan dengan Laconic Infrastructure Partners pada Selasa (14/3) pukul 20.00 – 22.00 WIB di Hotel Fairmont, Washington DC, Gubernur Koster diterima oleh Chief Executive Officer at Laconic Infrastructure
Partners Andrew Gilmour; Chief Operating Officer at Laconic Infrastructure Partners Jacob Clayton; dan Team of Policy Experts Ben Jackson.

Hasil pertemuan, Laconic Infrastructure Partners mengapresiasi
konsep ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’ . Konsep ini merupakan warisan adiluhung serta bernilai kearifan lokal Bali (mereka meyakini konsep ini bukan dari barat). Juga berpandangan bahwa konsep barat tidak selamanya bisa diterapkan di negara lain, termasuk di Bali; menilai program sistem pertanian organik memberi peluang untuk mengkapitalisasi dampak dekarbonisasi tanpa merusak alam, tanpa biaya tambahan apapun; berkomitmen untuk bekerjasama dalam pengembangan program dekarbonisasi dan mengakses pasar perdagangan karbon dengan risiko seminimal mungkin kepada Pemprov Bali dan memastikan pembeli karbon sudah melakukan kontrak pembelian jangka panjang 5 tahun – 10 tahun sebelum program mulai dilaksanakan; Laconic akan menindaklanjuti kerjasama melalui Bali Development Fund sesuai arahan Gubernur Bali dengan target memulai pelaksanaan kerjasama pada Juli 2023; serta melaksanakan pengolahan data dan data yang dihasilkan dari kerjasama dekarbonisasi akan menjadi hak yang dikelola oleh Pemprov Bali.

Baca juga :  Pemulung dan Nelayan Butuh Perlindungan Jamsos Ketenagakerjaan

Berikutnya pertemuan Gubernur Koster dengan World Resources Institute (WRI) pada Rabu (15/3) pukul 08.30 – 09.00 WIB di Gedung World Bank Gorup, Washington, DC. Saat itu Gubernur Koster diterima oleh President & CEO World Resources Institute Aniruddha Dasgupta; Global Director WRI Cross Center for Sustainable Cities Roger Van Den Berg, dan Country Director WRI Indonesia Dr.Nirarta Samadhi. Hasil pertemuan, World Resources Institute: mengapresiasi visi ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’;  membantu pencapaian Net Zero
Emissions (NZE) Provinsi Bali tahun 2045 untuk sektor energi dan
pemanfaatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), atau lebih cepat dari target nasional yang dicapai tahun 2060; mendukung penyiapan smart city di Kota Denpasar dan sekitaranya; serta WRI Ross Center akan membantu upaya pengembangan kawasan di perkotaan dalam kerangka implementasi Sustainable Urban Mobility Plan (SUMP) di Denpasar dan sekitarnya, dan sebagai implementasi pedestrian oriented design, dan zona kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).

Pertemuan dengan jajaran Grup Bank Dunia/Wolrd Bank Group pada
Rabu (15/3) pukul 11.30 – 13.00 WIB di Gedung World Bank Group, Washington, DC, Gubernur Koster diterima oleh Global Director, Infrastructure Finance,PPPs & Guarantees Global Practice, World Bank, Imad N.Fakhoury; Practice Manager Transport East Asia and Pacific at The World Bank Benedict Eijbergen; Practice Manager of the PPP Group for the World Bank’s Infrastructure Finance, PPPs & Guarantees (IPG) Group Fatouma Toure Ibrahima, dan Senior Transport Specialist at the World Bank Daniel E.Moser.
Hasil pertemuan, Bank Dunia Group telah membantu pembangunan tiga unit tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di Denpasar melalui Kementerian PUPR Republik Indonesia; Bank Dunia akan membantu menuntaskan pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di kabupaten lain di Bali; Bank Dunia membantu mass transit project untuk mengembangkan dan membiayai sistem angkutan cepat bus di Kota Denpasar; Bank Dunia mempercepat pengembangan program infrastruktur angkutan massal berbasis bus rapid transit (BRT) pada mass transit project (Masstrans) bekerjasama dengan beberapa lembaga internasional lainnya, yang sebelumnya masuk pada program fase dua menjadi fase
satu. Program mass transit akan terintegrasi dengan sistem layanan angkutan antarperkotaan dan antarkawasan di Pulau Bali guna mendukung pariwisata dan kebutuhan mobilitas masyarakat Bali; Bank Dunia juga mempercepat proses konversi sepeda motor berbahan bakar minyak menjadi sepeda motor listrik berbasis baterai; dan Bank Dunia akan menindaklanjuti usulan Gubernur Koster terkait pembangunan jalan lingkar Bali, pelabuhan, dan pembangunan Geopark Batur dengan mengagendakan pembahasan secara intensif antara Gubernur Bali dengan Perwakilan Bank Dunia di Jakarta.

Baca juga :  Solar Tumpah di Goa Gong, Sejumlah Kendaraan Tergelincir

Selanjutnya pembahasan teknis antara Gubernur Koster dengan World Bank Country Director for Indonesia and Timor-Leste Satu Kahkonen. Pertemuan dengan United States Agency for International Development (USAID) pada Rabu (15/3) pukul 15.30 – 16.30 WIB di Kantor USAID, Washington, DC,  Gubernur Koster diterima oleh Acting Deputy Assistant Administrator Jeffrey Haeni; Energy Advisor Andrew Fang, dan Deputy Lead, Green Cities Division Cristina E.Vélez. Hasil pertemuan itu, USAID mengapresiasi visi ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’ yang sangat sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan USAID; program Sinar yang dilaksanakan oleh USAID di Bali dan di Indonesia sangat sesuai dengan program energi bersih; USAID akan berkoordinasi dengan PLN untuk memastikan bahwa program Sinar di Bali supaya disesuaikan dengan program Pemprov Bali, termasuk pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap; USAID sedang mengembangkan program pengelolaan sampah padat; merencanakan program adaptasi perubahan iklim di kawasan perkotaan; dan mengharapkan pembangunan Bali agar diikuti oleh daerah lain.

Pertemuan dengan Millennium Challenge Corporation (MCC) pada Rabu (15/3) pukul 17.30 – 18.30 WIB di Kantor MCC, Washington, DC, Gubernur Koster diterima oleh Vice President of Compact Operations at the U.S. Cameron Alford; Deputy Vice President of Europe, Asia, Pacific, and Latin America Jonathan Brooks; Officer for Indonesia Martha Bowen, dan Managing Director of Portfolio Administration Amanda Jennings. Hasil pertemuan itu, MCC menyebutkan bahwa program Compact-2 sudah disetujui oleh Kongres AS dan penandatanganan perjanjian hibah diharapkan untuk lima provinsi di Indonesia, termasuk Bali, dengan total nilai 649 juta dolar AS dapat ditandatangani pada April mendatang. Untuk Bali diperkirakan memperoleh bantuan hibah 150 juta dolar AS untuk membiayai infrastruktur dan UMKM; MCC berharap program Compact ini segera dilaksanakan setelah penandatanganan perjanjian hibah; mengapresiasi visi ‘’Nangun Sat Kerthi Loka Bali’’. Visi tersebut sangat sesuai dengan program yang dikembangkan dalam program hibah MCC Compact-2; dan MCC berharap agar Gubernur Bali memberikan komitmen dan memimpin langsung program hibah MCC Compact 2 ini di Bali.

Baca juga :  Abaikan Prokes, Seka "Rare Angon" Dilarang ke Sini

Pertemuan dengan Bloomberg Philanthropies pada Kamis (16/3) pukul 16.30 – 17.00 WIB di Kantor Bloomberg Philanthropies di New York City, Gubernur Koster diterima oleh Leads the Environment Program at Bloomberg Philanthropies Antha N.Williams, dan Manages the International Initiatives of the Environment Program at Bloomberg Philanthropies Ailun Yang. Hasil pertemuanitu, Bloomberg Philanthropies terkesan dengan visi dan kepemimpinan Gubernur Koster di Bali dengan memiliki ambisi untuk mewujudkan Bali Net Zero Emissions (NZE) serta inisiatif yang dilakukan Gubernur Bali tentang perlindungan laut dari ancaman sampah plastik, dan melakukan pembatasan sampah plastik sekali pakai; Bloomberg tertarik untuk bekerjasama dengan pemimpin di dunia, termasuk Bali; juga berkomitmen untuk mendukung pencapaian NZE tahun 2045 dengan mengajak pelaku-pelaku bisnis internasional secara bersama-sama mendukung pembiayaan program Gubernur Koster mengenai NZE berupa pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap dan kendaraan listrik berbasis baterai; serta membantu percepatan program pengelolaan sampah berbasis sumber dan membebaskan laut dari sampah plastik. Metode yang digunakan Bloomberg adalah melakukan penguatan regulasi, mengembangkan jejaring dukungan finansial, dan membantu memperkuat dukungan masyarakat melalui sosialisasi serta penguatan public wearnes terhadap percepatan NZE; Bloomberg akan membantu menarik pelaku usaha untuk dijadikan partner dalam mendanai program yang berkaitan dengan PLTS atap, KBLBB, pengelolaan sampah, dan program kelautan yang berhubungan dengan sampah plastik; Bloomberg juga berkomitmen membantu Pemprov Bali dalam usaha mikro kecil-menengah (UMKM) sebagai satu pilar transformasi ekonomi Bali yang tertuang pada konsep Ekonomi Kerthi Bali; dan Bloomberg Philanthropies akan menjadikan Bali sebagai model pelaksanaan prakarsa untuk mengantisipasi perubahan iklim, serta model pelaksanaan penguatan ekonomi lokal. Hal ini akan disampaikan dalam pertemuan tingkat tinggi pebisnis global. (dwa)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini