Bangli, DENPOST.id
Peralihan televisi analog ke siaran digital banyak dikeluhkan warga utamanya di pedesaan dan warga kurang mampu karena harus membeli set up box. Padahal, peralihan siaran analog ke digital bertujuan agar masyarakat bisa menikmati siaran yang lebih berkualitas.
Namun faktanya warga justru tak bisa menyaksikan siaran televisi karena tak mampu membeli set up box.
Warga lebih memilih membeli kebutuhan hidup (bahan makanan) ketimbang menggunakan uang yang dimiliki untuk membeli set up box. Bahkan ada sebagian lebih rela tak bisa menonton TV ketimbang tak bisa mengisi perut.
Seperti yang diakui I Nyoman Sukadana (42), warga asal Desa Landih, Bangli. Sukadana menuturkan semenjak siaran analog resmi dihentikan, dirinya bersama keluarga tidak bisa lagi menikmati hiburan dan informasi melalui siaran televisi.
Pasalnya, yang bersangkutan belum mampu membeli set up box untuk bisa menikmati siaran televisi digital. ’’Sejak akhir Maret saya tidak lagi bisa menonton siaran televisi. Masalah sekarang saya belum mampu membeli set up box agar bisa menikmati siaran digital, ” akunya, Senin (3/4/2023).
Dia sempat mengira TV-nya rusak lantaran semua channel yang dipencet tak menunjukkan gambar. Setelah diberitahu karena adanya peralihan ke tv digital, dirinya baru mengaku ngeh.
Hal yang sama juga diakui warga lainnya, I Nengah Merta (53). “Bagaimana bisa beli alatnya (set up box) kalau uangnya tidak ada,” ujarnya.
Sejumlah warga lainnya juga mengaku belum bisa beli set up box karena dinilai harganya cukup mahal. Disebutkan, diduga ada oknum yang berupaya juga memainkan harga set up box. Yang mana, harganya bisa mencapai Rp250 ribu hingga Rp300 ribu. Mereka berharap supaya pemerintah beserta pihak terkait bisa memberikan bantuan set up box agar para warga kurang mampu di pedesaan bisa kembali menikmati hiburan dan informasi melalui siaran televisi. (128)
