Negara, DENPOST.id
Guna menjaga keamanan, kelancaran dan kenyamanan arus mudik Lebaran tahun 2023, Polres Jembrana, Polresta Banyuwangi dan instansi terkait lainnya menggelar rapat koordinasi lintas sektoral, Senin (3/4/2023) sore. Rakor dilaksanakan di ruang rapat PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ketapang Banyuwangi.
Rakor lintas sektoral tersebut untuuntuk memastikan sarana dan prasarana, pelayanan dan fasilitas di pelabuhan dan di kapal penyeberangan dalam kondisi baik (siap operasi). Ini untuk mendukung terciptanya kelancaran, ketertiban, keamanan, keselamatan dan kenyamanan pengguna jasa angkutan penyeberangan/pelaku perjalanan orang pada musim mudik lebaran tahun 2023.
Kapolres Jembrana, AKBP Dewa Gde Juliana, menyampaikan, Polri memprediksi puncak arus mudik terjadi pada H-1 yaitu tanggal 21 April 2023. Dikatakannya, Polres Jembrana menyiapkan beberapa pola pengaturan, kantong parkir, pos-pos pengamanan dan pengalihan arus (penyiapan rekayasa lantas baik berupa jalur alternatif dan rambu penunjuk arah ) keluar masuk Bali.
Untuk mendukung hal tersebut, Juliana menyampaikan, penebalan personel Polres Jembrana juga disiapkan untuk mengamankan arus mudik dan balik Lebaran.
“Kami tetap mengutamakan keselamatan baik itu di darat maupun di laut. Mohon kepada PT. ASDP Indonesia Ferry ( Persero ) Cabang Ketapang untuk aktivasi integrasi CCTV terkait akses keluar masuk orang dan barang di posko terpadu Pelabuhan Gilimanuk selama pelaksanaan Operasi Ketupat Agung 2023 mulai tanggal 19 April 2023 sampai 2 Mei 2023,” pinta Juliana.
GM PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ketapang, Muhamad Yasin, memaparkan, mulai tanggal 12 April 2023 ( H-10 ) sampai tanggal 2 Mei 2023 ( H+10 ) pihak PT. ASDP Indonesia Ferry ( Persero ) Cabang Ketapang akan menggelar posko Lebaran 2023.
Dia melaporkan, 7 unit dermaga di Pelabuhan Gilimanuk dalam kondisi baik dan armada kapal sebanyak 49 unit laik layar. Pihaknya juga menyiapka titik-titik penempatan buffer zone sebagai lokasi pembelian sekaligus screening e ticketing baik di areal Banyuwangi maupun di Gilimanuk.
Selain itu, pihaknya juga menyiagakan KMP JATRA II bilamana situasi dan kondisi arus penyeberangan masuk status stagnasi di lintas penyeberangan Gilimanuk-Ketapang. (120)
