Ikan Paus Terdampar Akan Dikubur

picsart 23 04 09 15 47 47 314
TERDAMPAR - Ikan paus yang terdampar di Pantai Yeh Leh, Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan.

Negara, DENPOST.id

Ikan paus jenis sperma yang terdampar di Pantai Yeh Leh, Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, Sabtu (8/4/2023), hingga Minggu (9/4/2023), masih menjadi tontonan masyarakat.

Tim dari Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Minggu siang telah berada di lokasi untuk selanjutnya melakukan nekropsi dan juga penguburan.

Karena banjir rob, petugas sedikit kesulitan menguburkan ikan paus tersebut. Hingga siang, sejumlah petugas juga nampak sempat berupaya untuk menarik paus ke pesisir, namun belum berhasil. Petugas masih menunggu surutnya air laut untuk selanjutnya melakukan penanganan berupa nekropsi dan juga penguburan.

Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Permana Yudiarso mengatakan pihaknya memulai penanganan terhadap paus terdampar. Permana melanjutkan penanganan yang dilakukan ada dua hal, yakni nekropsi dan penguburan. Untuk nekropsi dilakukan dengan melakukan penelitian terhadap organ penting dalam tubuh paus jenis sperma tersebut. Penelitian bertujuan untuk menganalisis secara ilimiah penyebab kematian dari paus sepanjang 17,28 meter tersebut.

Baca juga :  Perumda Panca Mahottama Klungkung Lakukan Efisiensi

“Hasilnya nanti akan menjadi analisis secara ilimiah untuk menentukan penyebab kematiannya,” jelasnya.

Setelah nekropsi, ikan paus bakal dilakukan penguburan. Penguburan dilakukan di sekitar wilayah Pantai Yeh Leh yang nantinya akan melibatkan alat berat.

Alat berat sudah standby. Tim Pemkab Jembrana juga membantu untuk melakukan nekropsi secara aman hingga penguburan di tempat semestinya. Terkait penyebab paus terdampar selama ini, Permana mengakui bahwa dalam beberapa waktu dua pekan belakangan ini, sudah ada tiga ekor paus yang terdampar di pesisir pantai di Bali.

Baca juga :  Di Badung, Pelanggaran Tertinggi PPKM

Diduga paus sperma yang terdampar di Pantai Yeh Leh ini, karena satwa dilindungi ini menderita penyakit. (120)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini