
Bangli, DENPOST.id
Seorang pamedek yang hendak sembahyang di areal Gunung Abang, Desa Abangsongan, Kecamatan Kintamani, Bangli, dilaporkan meninggal, Minggu (9/4/2023). Info kejadian baru diterima para pihak berwenang sekitar pukul 19.30 Wita, namun kejadian itu sudah terjadi sekitar pukul 15.30 wita. Proses evakuasi langsung dilakukan Minggu malam hingga Senin subuh.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, kejadian diperkirakan di puncak bukit/Gunung Abang, perbatasan Desa Abangsongan, Kintamani dengan Desa Pemuteran, Rendang, Karangasem, dengan perkiraan LKP : 8°16’49.44″S – 115°25’45.94″T. Korban bernama I Wayan Ariana (40), dari Banjar Tambyak, Desa Pecatu, Kuta Selatan, Badung. Diduga korban kelelahan setelah mendaki hingga puncak gunung. Saat itu korban mengalami sesak nafas, kemudian serangan jantung, lalu meninggal di tempat.
Kapolsek Kintamani, Kompol Ruli Agus Susanto, Senin (10/4/2023) mengungkapkan, pada Minggu sekitar pukul 09.30 Wita, korban bersama rombongan warga pasemetonan Tambyak yang berjumlah kurang lebih 43 orang melaksanakan kegiatan pendakian di Bukit/Gunung Abang, Kintamani. Mereka naik lewat jalur Desa Suter, Kintamani. Mereka bertujuan untuk melaksanakan persembahyangan bersama di Pura Tulukbiyu yang ada di puncak bukit/gunung tersebut. “Rombongan tiba di puncak sekitar jam setengah dua (pukul 13.30 wita), kemudian melaksanakan persembahyangan,” ungkap Ruli.
Setelahnya, sekira pukul 15.30 Wita rombongan kembali turun. Dari puluhan orang itu, ada lima orang di antaranya berjalan paling akhir. Mereka adalah I Wayan Budiasa, Ni Wayan Sutini, I Wayan Kodir, I Putu Badeng Wardana dan I Wayan Ariana (korban). Setelah kurang lebih berjalan 20 meter dari Pura, saksi I Wayan Kodir melihat korban I Wayan Ariana yang saat itu posisinya paling belakang dalam kondisi terduduk lemas tidak sadarkan diri. “Selanjutnya korban diberikan pertolongan namun korban tidak kunjung sadar. Setelah dicek nadi korban sudah tidak berdenyut, selanjutnya saksi memberitahukan kepada rombongan yang sudah mendahului turun lewat HT untuk mencari bantuan kepada warga dan melaporkan ke Polsek Kintamani,” bebernya.
Begitu info tersebut beredar, selanjutnya sekitar pukul 17.00 Wita, warga masyarakat Desa Buahan sebanyak kurang lebih 20 orang dipimpin Bendesa Adat Buahan, I Made Antara, bersama petugas medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli yakni dr. I Made Supadma menuju TKP puncak Bukit Abang untuk melakukan pertolongan. Setelah dicek, korban dinyatakan sudah meninggal. “Saat itu cuaca lagi turun hujan dan kondisi medan yang sulit. Evakuasi menunggu petugas lain dan warga kembali ke titik kumpul pendakian,” jelas Ruli.
Kemudian, pada pukul 22.20 wita, tim Rescue Pos SAR Karangasem tiba di titik kumpul pendakian Bukit Abang, disusul Basarnas, anggota Polsek Kintamamani, TNI dan Gowri Rescue Bali yang dipimpin Koordinator Pos SAR Karangsem, I Gusti Ngurah Eka. Proses evakuasi diperkirakan memakan waktu hingga 4 jam.
Sementara menurut keterangan Kadus Banjar Blong Dauhan, Desa Abangsongan, I Ketut Tarka, TKP korban meninggal tersebut masuk wilayah Kabupaten Karangasem perbatasan antara Banjar Abangsongan, Kintamani dengan Desa Pemuteran, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. (128)