Gubernur Ajak Petugas Gencarkan Pembatasan  Plastik Sekali Pakai

selasa koster

Rendang, DenPost

Memasuki hari keenam Karya Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) di Pura Agung Besakih, Gubernur Bali Wayan Koster bersama Kapolda Bali Irjen Pol. Putu Jayan Danu Putra, dan Bupati Karangasem Gede Dana, melaksanakan rapat evaluasi pelayanan fasilitas publik di kawasan suci Pura Agung Besakih pada Senin (10/4/2023) di Wiyata Graha.

Rapat evaluasi yang bertujuan menindaklanjuti Surat Edaran (SE) Gubernur Bali No.3 Tahun 2023 tentang tatanan baru bagi pamedek/pengunjung saat memasuki dan berada di kawasan suci Pura Agung Besakih selama karya IBTK. Rakat ini juga dihadiri Dirlantas Polda Bali, Kapolres Karangasem, Kadis Perhubungan Provinsi Bali, Kadis Kesehatan Provinsi Bali, Kasatpol PP Bali, Kadis PUPR Provinsi Bali, Kadis Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Kadis Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali, Badan Pengelola Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih, serta Bendesa Adat dan Perbekel Besakih.

Dalam kesempatan itu Gubernur Bali menyampaikan bahwa memasuki hari keenam karya IBTK di Pura Agung Besakih, dia memantau terus dari CCTV di Jayasabha, Denpasar, mengenai aktivitas pamedek dan kegiatan di fasilitas kawasan suci Pura Agung Besakih. Menurut Gubernur Koster, alur kendaraan  sudah bagus, lancar, dan tidak ada lagi kemacetan. Saat hari libur pada Sabtu dan Minggu juga tidak ada kemacetan. Kemudian truk mulai menaati aturan agar tidak melintas di jalur yang ditentukan. “Ini sudah menunjukan hasil dan saya minta keberhasilan harus terus dipertahankan,” tegas Gubernur Bali tamatan ITB ini.

Mengenai areal parkir Kedungdung, Gubernur menyebut belum pernah penuh, berarti masyarakat mengikuti jadwal yang sudah ditentukan sesuai SE Gubernur Bali No.3 Tahun 2023. Kemudian kendaraan roda empat dan sepeda motor yang parkir di Manik Mas, juga masuk ke parkir yang ditentukan, tetapi belum memenuhi parkir di bawah. “Kepada Dinas Perhubungan Provinsi Bali dan Satpol PP agar menata secara rapi kendaraan roda empat dan sepeda motor untuk memenuhi terlebih dahulu parkir di bawah, barulah ke atas,” pesan Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini.

Baca juga :  Tiga Hari, Karangasem Tambah 10 Kasus

Membuang sampah sembarangan di kawasan suci Pura Agung Besakih juga mulai menunjukkan penurunan. Namun pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai, menurut Gubernur Koster, belum sepenuhnya mampu dikendalikan oleh petugas. Meskipun sudah dilakukan pemeriksaan tas plastik/kresek, namun suatu keberhasilan pengendalian tas plastik/kresek termasuk sedotan plastik, botol plastik, hingga styrofoam, bisa terwujud, ketika pamedek mendengar imbauan SE No.3 Tahun 2023 dan pamedek dari rumah masing-masing sampai tiba di Pura Agung Besakih tidak menggunakan tas plastik/kresek lagi. “Di pedagang juga masih ditemukan sedotan plastik dan botol plastik, karena itu saya mengajak petugas agar senantiasa mengimbau pamedek supaya tertib menjaga kebersihan, dan membawa sampah hasil makanannya kembali rumah masing-masing,” tegasnya.

Gubernur Koster menugaskan Kadis Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali serta Badan Pengelola Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih agar mengajak para pedagang tertib berjualan dengan menjual produk lokal Bali.

Baca juga :  Bagikan Status Bernada Menantang, Kadus Uma Anyar Lepas Ini

Sedangkan shutlle dari parkir Kedungdung ke Manik Mas masih terdapat kekurangan dari segi jumlah, sehingga pengoperasian shuttle perlu dioptimalkan dan dipastikan keamanan kendaraan. Seperti rem harus terus di cek agar tidak membahayakan masyarakat. Kebersihan toilet juga menjadi perhatian Gubernur Koster.

Orang nomor satu di Pemprov Bali ini minta Badan Pengelola Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih agar terus mengoperasikan cleaning service secara bergilir untuk menjaga kebersihan toilet, sekaligus menjaga kebersihan di wantilan.

Gubernur juga meminta petugas informasi agar

terus mensosialisasikan SE Gubernur Bali No.3 Tahun 2023 tentang tatanan baru bagi pamedek/pengunjung saat memasuki dan berada di kawasan suci Pura Agung Besakih selama karya IBTK.

Arahan juga diberikan oleh Gubernur Bali kepada semua petugas agar tanggap terhadap situasi. “Ketika ada masyarakat yang bingung dan memerlukan bantuan agar segera bertindak progresif untuk diberikan pelayanan. Kalau ada lansia dan ibu membawa balita agar difasilitasi dengan menggunakan buggy. Jangan sampai buggy itu menganggur. Ingat kita ini melakukan fungsi pelayanan ke masyarakat. Petugas satpol PP juga harus terus melakukan patroli dari setiap titik. Jika ada masalah segera komunikasikan untuk diberikan solusi,” tegas mantan anggota DPR RI tiga periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini.

Baca juga :  Dana-Dipa Kuasai 7 Kecamatan, Massker Hanya Unggul di Kubu

Gubernur Koster pun meminta seluruh petugas di Badan Pengelola Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih agar selama 24 jam bertugas secara bergilir. Kalau tatanan ini berhasil dilaksanakan di Besakih, maka Bali akan memberlakukan manajemen ini di setiap Pura Sad Kahyangan di Pulau Dewata.

Kapolda Bali Irjen Pol. Putu Jayan Danu Putra menyampaikan dari 5 hingga 9 April, pamedek yang tangkil ke Pura Agung Besakih mencapai 85.945, kemudian jumlah kendaraan roda empat sebanyak 13.096 unit, sepeda motor 6.245 unit, bus 319 unit, dan truk dua unit. ‘’Kami juga menemukan ada ojek liar yang beroperasi di jalur margi agung yang bisa membahayakan pamedek yang berjalan kaki, sehingga ojek liar tersebut perlu ditertibkan. Saya juga sepakat agar diberlakukan peningkatan kesadaran ke pamedek dan pedagang tentang pembatasan tas plastik/kresek, karena masih ada pamedek dan pegadang di kios-kios yang menggunakan tas plastik/kresek,’’ tegas Kapolda.

Sebagai solusi, perlu juga disediakan tas ramah lingkungan. Kemudian untuk mengawasi keamanan pamedek selama di kawasan suci Pura Agung Besakih, dioperasikan sebanyak 55 CCTV aktif.

Kepala Badan Pengelola Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih I Gusti Lanang Muliarta melaporkan sampai saat ini tenaga kebersihan di Pura Agung Besakih mencapai 130. Sampai pewangi toilet juga disiapkan. Terkait pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai, pihaknya mengupayakan pengganti sedotan dan kantong plastik kepada pamedek maupun ke pedagang. (dwa)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini