
Bangli, DENPOST.id
Sebanyak 2.669 siswa SMP di Bangli mengikuti Ujian Sekolah (US) secara serentak mulai Senin (10/4/2023) sampai Jumat (14/4/2023). Mereka berasal dari 28 SMP negeri dan swasta di seluruh Kabupaten Bangli. Rinciannya, 26 SMPN dengan peserta didik sebanyak 2.595 siswa dan dua SMP swasta dengan peserta didik sebanyak 74 siswa.
Kepala Disdikpora Bangli, Komang Pariartha saat melakukan monitoring di SMPN 1 Tembuku mengatakan, sejauh ini pelaksanaan US berjalan lancar. “Hasil pemantauan dari kemarin di Kecamatan Bangli dan sekarang kami lakukan di Kecamatan Tembuku, tepatnya di SMPN 1 Tembuku. Semua berjalan lancar dan proses ujian telah berjalan dengan baik,” ungkap Pariartha, Selasa (11/4/2023).
Disebutkannya, pelaksanaan US tahun ini tidak ada perbedaan dengan tahun lalu. Meski demikian, evaluasi akan terus dilakukan untuk terus menyempurnakan pelaksanaan US. “Dalam setiap pelaksanaan kegiatan pasti saja akan ada kurangnya. Untuk itu evaluasi terus dilakukan untuk kian sempurnanya pelaksanaan US. Yang terpenting bagaimana anak-anak kita itu bisa ditingkatkan kualitas SDM-nya sejak dini,” katanya.
Hal yang sama juga disampaikan Kepsek SMPN 1 Tembuku, I Putu Eka Pradnyana. Kata dia, memasuki hari kedua pelaksanaan US, tidak ada masalah berarti. “Untuk kesiapan soal, sudah disiapkan jauh hari. Bahkan, hari Kamis sudah ada. Jadi sejauh ini belum ada kendala yang berarti,” ujarnya. Disebutkannya, di SMPN 1 Tembuku tercatat sebanyak 191 siswa kelas 9 yang mengikuti US.
Sementara kelas 9 ujian, siswa kelas 7 dan 8 tetap sekolah. Para siswa khususnya kelas 7 diajak melakukan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). “P5 itu merupakan salah satu kegiatan ketika sekolah telah menerapkan Kurikulum Merdeka. Implementasinya khusus untuk kelas 7. Tujuannya, untuk memanfaatkan waktu, supaya para siswa melakukan kegiatan yang positif dan terarah,” imbuhnya.
Dalam kegiatan itu, para siswa diajarkan mendaur ulang sampah supaya menjadi hasil karya atau kerajinan yang lebih bermanfaat.
“Ini juga salah satu bentuk edukasi kepada anak-anak, biar tidak semua sampah langsung dibuang. Tapi bisa dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan untuk menumbuhkan kreativitas anak-anak,” pungkasnya. (128)