Puluhan Pasien Meningitis Streptococcus Suis Dirawat di RS Gianyar

picsart 23 04 18 18 51 48 056
DIRAWAT - Pasien yang kena suspek Meningitis Streptococcus Suis (MSS), saat dirawat di RSUD Sanjiwani Gianyar.

Gianyar, DENPOST.id

Sebanyak 27 kasus suspek Meningitis Streptococcus Suis (MSS) dirawat di RSUD Sanjiwani Gianyar, pada periode Januari sampai dengan 14 April 2023. Dari 27 kasus tersebut, terdapat 3 orang merupakan satu keluarga yang berasal dari Banjar Telabah, Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati, Gianyar.

Plt. Kadiskes Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni, Selasa (18/4/2023), menyebutkan dari 27 kasus suspek MSS, 19 orang dinyatakan sembuh atau (70,37%), 1 orang meninggal atau (3,7%), dan 7 orang masih dalam perawatan intensif di RSUD Sanjiwani Gianyar.

Baca juga :  WNA Belanda Ditemukan Tewas di Rutan Gianyar

Dikatakan dia, pada umumnya gejala muncul setelah beberapa jam sampai 14 hari, setelah mengkonsumsi olahan daging babi mentah yang diduga terinfeksi atau dari lingkungan yang tercemar. Dikatakan dia, gejala yang sering muncul, demam, sakit kepala, mual, muntah-muntah dan kaku kuduk, serta penurunan kesadaran.

Ditambahkan dia, semakin cepat pasien mendapatkan pengobatan atau dirawat di rumah sakit maka tingkat kesembuhan semakin meningkat. “Pengobatan yang tepat dan cepat tentunya dapat menghidari kemungkinan pasien mengalami gangguan pendengaran permanen atau kematian. Oleh sebab itu, diimbau kepada seluruh masyarakat jika mengalami gejala serupa dan memiliki riwayat mengkonsumsi olahan dari daging babi mentah yang terinfeksi untuk segera dibawa dan berobat ke rumah sakit,” harapnya.

Baca juga :  Polsek Sukawati Bekuk Pelaku Jaringan Pembobol ATM

Ariyuni berharap kewaspadaan dini terhadap kasus MSS perlu ditingkatkan melalui koordinasi lintas sektor dan lintas program terkait, sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat, mengkonsumsi olahan dari daging babi yang telah dimasak dengan baik, serta bagi mereka yang kontak dengan ternak agar selalu menggunakan slop tangan dan sepatu bot, serta sedapat mungkin menghidari luka kontak dari lingkungan peternakan. (116)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini