Negara, DENPOST.id
Meskipun sudah ada larangan truk beroperasi selama arus mudik, namun sopir truk masih membandel dan melintas di jalur mudik Gilimanuk, sehingga truk-truk yang masih melintas masuk Gilimanuk pada arus mudik ini ditangani jajaran Polres Jembrana, dan ditindak dengan mengandangkan sementara.
Banyaknya truk yang masuk sejak, Rabu (19/4/2023) malam, membuat jalur sangat padat terlebih dipenuhi dengan mobil pemudik dan sepeda motor.
Dari pantauan, Kamis (20/4/2023), antrean truk mengular di jalur mudik Gilimanuk, namun diarahkan di Jalan Gilimanuk-Singaraja, sehingga tidak mengganggu jalur kendaraan pemudik yang melintas di Jalan Denpasar-Gilimanuk.
Antrean truk juga nampak mengular hingga sekitar 1,5 kilometer dari pertigaan Cekik hingga melewati Pura Bakungan.
Jalur menuju pelabuhan diatur dengan memarkirkan truk sementara, baik di sepanjang jalan menuju pelabuhan hingga di pertigaan Cekik dan parkir di Jembatan Timbang yang sudah overload.
Selain di sana, puluhan truk juga nampak antre masuk ke jalur menuju Dermaga LCM (lewat luar pintu masuk pelabuhan) dari Pura Dalem Gilimanuk. Kondisi ini diterapkan lantaran membludaknya kendaraan pemudik yang masuk ke pelabuhan, sehingga diutamakan mobil dan sepeda motor agar bisa menyeberang.
Sedangkan truk yang bersumbu tiga sejatinya sudah diimbau untuk tidak melintas atau diberikan batasan operasional di jalur lebaran, salah satunya Jalan Denpasar-Gilimanuk, dan Pelabuhan Gilimanuk. Namun sejak Rabu atau saat padatnya kendaraan juga masih ada yang melintas.
Dari data di ASDP Cabang Ketapang, sejak Selasa (18/4/2023), jumlah truk yang menyeberang ke Jawa Timur, atau Banyuwangi masih di atas angka 1.000 unit. Manajer Usaha ASDP Gilimanuk, Djumadi menyebut jumlah truk memang masih banyak dan dari data, Selasa (18/4/2023), untuk yang menyeberang ke Ketapang dari Gilimanuk masih 1.454 unit.
Lebih banyak dibanding yang masuk ke Bali dari Ketapang, yakni 1.232 unit. Selanjutnya pada, Rabu (19/4/2023), jumlah truk sudah menurun menjadi 634 unit lebih sedikit dari Ketapang yang masuk ke Bali, yakni 768 unit. (120)