Singaraja, DENPOST.id
Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Buleleng merekonstruksi dua tari yang hampir punah yakni Tari Tani dan Tari Pancasila. Tari tersebut merupakan karya maestro tari asal Desa Kedis, Busungbiu, I Ketut Merdana.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, I Nyoman Wisandika, Jumat (21/4/2023) menerangkan, kedua tarian tersebut dikatakan punah lantaran tidak ada yang melanjutkan. Terlebih sang pencipta tari sudah almarhum serta penari terdahulu sudah menginjak usia lanjut.
“Kalau dilihat tahun dari tarian ini kisaran tahun 1951, pastinya para tokoh pada tahun tersebut sudah menginjak lansia. Atas dasar itu, sesuai arahan Pj. Bupati Buleleng agar merekonstruksi tarian yang belum berkembang dan sama sekali belum pernah direkonstruksi itu,” terangnya.
Wisandika menambahkan, proses rekonstruksi yang telah dilaksanakan kurang lebih satu setengah bulan ini melibatkan informan tabuh yaitu dari Made Damendra, Ketut Sumirta dan Dr. I Nyoman Chaya, narasumber dari ISI Surakarta. Sementara untuk informan tari ada Nyoman Sumerti serta mengajak juga anak dari almarhum I Ketut Merdana itu sendiri. Dalam membangun ingatan dari informan tersebut, menurut Wisandika, menjadi sebuah usaha yang cukup keras mengingat komposisi kedua tarian tersebut yang sudah lama.
“Dengan dukungan Pj. Bupati serta seluruh pemangku kepentingan terkait, penataan tabuh dan tari ini masih berjalan dan saat ini masih dalam penuangan tabuh,” tutupnya. (118)