
Semarapura, DENPOST.id
Hujan deras yang mengguyur wilayah Klungkung sejak Selasa (25/4/2023) malam menimbulkan banjir lumpur di Pasar Semarapura. Tercatat, ada 15 kios pedagang yang terdampak banjir lumpur akibat tidak adanya pembuangan air di lokasi proyek Pasar Tematik yang baru tahap pengerjaan tersebut, Rabu (26/4/2023).
Dari pantauan di lapangan, sejumlah pedagang terlihat membersihkan kiosnya yang terendam banjir lumpur. Dengan dibantu petugas proyek, mereka satu per satu juga memindahkan barang dagangannya yang terendam banjir. Seperti yang dilakukan Ni Luh Ketut Siti.
“Kemarin malam memang hujan deras. Tapi saya tidak menyangka kondisinya akan separah ini. Hampir semua barang jualan saya terendam lumpur. Badcover dan sprei mahal-mahal juga kena. Kasur, spon, semua kena,” ungkap Ketut Siti.
Menurut Ketut Siti, dirinya sudah 11 tahun berjualan di Pasar Semarapura. Bahkan ia mengaku syok ketika pertama kali melihat kiosnya terendam banjir lumpur. Apalagi peristiwa ini bukanlah yang pertama. Semenjak proyek pembangunan Pasar Tematik Semarapura dimulai, kiosnya sudah dua kali kebanjiran. Namun, banjir yang pertama tidak separah ini.
“Kalau hitung-hitung kerugiannya lebih dari Rp 15 juta. Dan, rencananya saya akan obral barang dagangan saya yang masih layak,” katanya.
Hal senada dikatakan pedagang lainnya bernama Ni Made Sri Dianti. Menurut Dianti, dirinya sudah dua bulan menempati kios di basement blok C sejak direlokasi karena proyek pasar.
“Sudah dua kali kebanjiran di sini. Tapi sekarang yang lebih parah,” bebernya.
Dengan kejadian tersebut, baik Sri Dianti maupun pedagang lainnya berharap pemerintah bisa mencari solusi dan bisa mengupayakan ganti rugi akibat peristiwa tersebut. Apalagi dengan kejadian ini, Sri Dianti mengaku mengalami kerugian lebih dari Rp 25 juta.
“Kami berharap ada ganti rugi. Apalagi barang dagangan kami berupa kain endek, songket, baju kemeja dan lainnya yang rusak akibat terendam banjir lumpur,” tandasnya. (119)