Kuta, DENPOST.id
Sejak beberapa hari terakhir, sebagian masyarakat mengeluhkan panas menyengat dan cuaca gerah dari biasanya. Bahkan ada yang menduga kalau telah terjadi peningkatan suhu udara melebihi batas normal.
Dikonfirmasi akan hal ini, Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar, Nyoman Wiryajaya, Rabu (26/4/2023), memaparkan bersasarkan data dari 4 stasiun pengamatan di Bali pada, 24 April 2023, suhu udara berkisar 23 – 34C. “Ini masih dalam rentang normalnya,” ujarnya.
Dipaparkan dia, rata – rata suhu udara maksimum berdasarkan 4 pengamatan stasiun di Bali pada April 2023, berkisar antara 30.5 – 32.7C dan itu masih kategori normal. Suhu udara dikatakan ekstrem jika mengalami kenaikan 3 derajat celcius di atas rata – ratanya.
Untuk di Bali, kondisi suhu udara dari data pengamatan terakhir masih normal dengan suhu min 23 derajat dan maksimum 34 derajat.
Bagaimana dengan panas yang dirasakan masyarakat? Panas yang terjadi di wilayah Bali, lanjut dia disebabkan karena wilayah Bali sudah memasuki musim kemarau. Selain itu, cuaca panas dan gerah saat ini dipengaruhi oleh masa udara yang bergerak dari Benua Australia menuju Benua Asia yang melewati Indonesia.
Kondisi masa udara yang berasal dari Benua Australia cenderung kering. Saat melewati Indonesia, khususnya Bali cenderung menghasilkan kondisi yang lebih panas dari biasanya.
“Kondisi langit beserta keberadaan awan. Jika langit cerah dan tidak berawan, maka akan terjadi suhu tinggi atau panas. Hal ini menyebabkan radiasi Matahari tidak terhalang dan bisa masuk ke permukaan Bumi,” paparnya.
Terkait kondisi ini masyarakat diimbau pertama menggunakan pelindung agar tidak terpapar langsung sinar matahari, seperti tabir surya, topi, payung dan jaket saat melakukan aktivitas di luar ruangan. Kedua disarankan mengkonsumsi air mineral dan diimbangi dengan buah dan sayuran. Ketiga agar mengunakan pakaian yang longgar dengan bahan yang mudah menyerap keringat. (113)