Petani Bangli Belum Mampu Ekspor Kopi Secara Langsung

kopi
KEBUN KOPI - Salah satu kebun kopi di wilayah Kintamani, Bangli.

Bangli, DENPOST.id

Kabupaten Bangli adalah penghasil kopi terbesar di Bali. Di mana 50 persen produksi kopi di Bali berasal dari Kabupaten Bangli, khususnya Kecamatan Kintamani. Namun sayangnya, hingga saat ini nyatanya petani Bangli belum bisa langsung memasarkan produknya ke luar negeri. Hal ini diakui Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli, I Wayan Sarma, Jumat (5/5/2023).

Dikatakannya, selama ini para petani masih melalui eksportir dari Singaraja dan Denpasar. “Petani kita belum mampu melakukan pemasaran langsung ke luar negeri, kita masih dibantu eksportir dari luar Bangli,” aku Sarma.

Baca juga :  Operasi Prokes, Tim Yustisi Jaring 143 Pelangar

Dia berharap agar petani di Kabupaten Bangli, khususnya di Kecamatan Kintamani bisa menjaga kualitas kopi yang telah mendapatkan indikasi geografis, sudah diakui kualitas rasanya, bisa lebih eksis dan memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat. “Kita akan terus memacu kualitas maupun kuantitas kopi arabika Kintamani yang telah mendapatkan pengakuan terkait citra rasanya,” beber Sarma.

Lebih lanjut dikatakan, hasil luas lahan 5.900 hingga 6.000 hektar kopi arabika di Kabupaten Bangli, telah mampu memproduksi kopi sebanyak 2.122 harmonized system (HS). Ini menurutnya menunjukka produksi sudah sangat tinggi, yang mana seperti disebutkan tadi, 54 persen produksi kopi di Bali berasal dari Kabupaten Bangli. “Saat ini produksi baru mencapai 5 sampai 6 ton per hektar. Ini perlu kita tingkatkan dengan melakukan pemupukan, pemangkasan dan pengendalaian hama. Itu semua di bawah fasilitasi tenaga penyuluh bersama petani, yakni melalui sekolah lapang, belajar dari mereka dan untuk mereka berdasarkan pengalamannya selama ini di lapangan,” pungkasnya. (128)

Baca juga :  62 Warga Belanga, Kintamani Jalani Rapid Test

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini