Tunggu Hasil Tim, Walikota Jaya Negara Bakal Sikapi Gejolak di SMPN 5 Denpasar

picsart 23 05 07 12 06 55 266
BELAJAR DARING - Gejolak di SMPN 5 Denpasar ternyata belum usai sepenuhnya. Dari perkembangan terbaru, sejumlah guru dan pegawai menyampaikan kegiatan belajar dilakukan secara daring kepada orang tua murid.

Denpasar, DENPOST.id

Gejolak di SMPN 5 Denpasar ternyata belum usai sepenuhnya. Dari perkembangan terbaru, sejumlah guru dan pegawai menyampaikan kegiatan belajar dilakukan secara daring kepada orang tua murid.

Para guru menyampaikan dalam surat pembelajaran daring ini dilakukan akibat kondisi sekolah yang belum kondusif yang tersebar melalui pesan WhatsApp (WA).

Dalam pesan WA tersebut, ada enam poin hal yang disampaikan terkait pembelajaran daring. Di mana, WA tersebut mengatasnamakan guru dan pegawai SMPN 5 Denpasar.

Untuk poin pertama menyebut kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara daring karena kondisi sekolah belum kondusif. Di mana, hal ini terjadi sejak hampir 7 bulan lalu hingga saat ini guru dan pegawai sudah merasakan tidak tahan, tidak nyaman dan tidak aman berada di sekolah.

Baca juga :  Jelang Endemi Covid-19, Warga Tetap Setia Kenakan Masker

Poin kedua, yakni pelaksanaan kegiatan daring ini sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan karena masih menunggu keputusan dari Disdikpora Kota Denpasar atau Walikota Denpasar. Sedangka poin ketiga ada permintaan supaya orang tua siswa tidak perlu khawatir dengan kegiatan pembelajaran secara daring ini karena sudah pernah melaksanakan pembelajaran daring selama 2,5 tahun (pada masa Covid-19).

“Kami akan memastikan siswa akan tetap mendapatkan pelayanan pembelajaran dari guru mapel dan perhatian dari wali kelas masing-masing,” tulis pesan dalam WA tersebut.

Keempat, siswa juga tidak 100 persen melaksanakan pembelajaran daring karena siswa berada di sekolah belajar bersama dengan teman-temannya dan hanya saja guru yang mengajar lewat daring karena belum bisa bertatap muka langsung ke sekolah. Untuk poin kelima, yakni berdasarkan rapat MKKS (Rapat Kepsek se-Kota Denpasar) untuk Ujian Sekolah (US) tingkat SD dan SMP ditiadakan dan diganti dengan Penilaian Sumatif atau PAT (Penilaian Akhir Tahun) kelas 7,8,9 yang akan tetap dilaksanakan secara daring.

Baca juga :  Polisi Tilang WNA Berkendara Tanpa Nopol di Nusa Penida

“Dengan segala kerendahan hati, kami para guru dan pegawai memohon permakluman kepada ibu/bapak orang tua/wali siswa atas segala kondisi sekolah yang terjadi saat ini. Kami benar-benar sudah tidak bisa datang ke sekolah karena kondisi mental dan psikis kami yang telah hancur. Saat ini, kami sedang berjuang agar saat proses pembelajaran berikutnya kami dapat mengajar tanpa penuh tekanan dan bekerja sesuai dengan tupoksi kami sebagai guru dan pegawai. Kami sangat berterimakasih atas segala dukungan dan pendampingan dari ibu/bapak orang tua/wali siswa semua,” bunyi poin keenam.

Baca juga :  Gubernur Koster Syukuri Bali Negatif Paparan Varian Omicron

Sementara itu, Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara yang dikonfirmasi mengakui adanya permasalahan itu. Pihaknya mengaku sudah menurunkan tim dari Inspektorat, BKSDM dan unsur terkait lainnya. Pihaknya pun tidak ingin pembelajaran bagi anak didik terganggu dengan hal ini.

Jaya Negara menyebutka dalam Minggu-Minggu ini akan ada keputusan terkait hal tersebut. “Dalam Minggu-Minggu ini bakal akan ada keputusan. Kami tidak ingin pelajaran anak didik tergangu di SMPN 5 Denpasar. Kami ingin pembelajaran berlangsung kondusif,” tegasnya.

Kadisdikpora Kota Denpasar, AA Wirtama yang juga dikonfirmasi mengakui adanya hal ini. “Tim sudah turun ke lapangan. Besok akan saya tanyakan hasilnya kepada kepala bidang,” ucap Wiratama. (112)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini