Petakan Potensi Kerawanan Jelang KTT ASEAN, Polresta Temui Mahasiswa Papua

picsart 23 05 08 10 53 06 199
MAHASISWA PAPUA - Kapolresta Denpasar, Kombes Bambang Yugo Pamungkas, bertemu dengan kelompok mahasiswa Papua untuk bersama-sama menjaga keamanan saat KTT ASEAN. DENPOST.id/ist

Padangsambian, DENPOST.id

Polresta Denpasar mulai memetakan potensi kerawanan jelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT pada 9-11 Mei 2023 mendatang. Selain di NTT, acara tambahan atau side event juga bertempat di Bali.

Kapolresta Denpasar, Kombes Bambang Yugo Pamungkas, mengatakan, dalam acara KTT ASEAN itu, para delegasi dan tamu VVIP KTT ASEAN akan berkunjung ke Bali. “Kami telah petakan pontensi kerawanan dan gangguan Kamtibmas,” katanya, Senin (8/5/2023).

Baca juga :  Pasemetonan Lanang Cepaka Pemecutan Gelar "Karma Yadnya" Donor Darah di Dharma Negara Alaya

Menurut Bambang, unjuk rasa atau demo yang anarkis saat berlangsungnya KTT ASEAN dikhawatirkan berpotensi mengganggu keamanan dan merusak citra pariwisata Bali. “Belakangan kelompok masyarakat dan mahasiswa beberapa kali terlibat bentrok saat menggelar orasi di kawasan Renon. Hal itu yang manjadi konsen kami saat para tamu penting berkunjung ke Bali,” ucapnya.

Mengantispasi hal yang tak diinginkan, Bambang mengaku telah bertemu langsung dengan puluhan anggota Ikatan Mahasiswa dan Masyarakat Papua (Immapa) Bali. “Saya bertemu dengan 26 anggota Immapa, Minggu 7 Mei 2023. Kelompok ini ada yang sedang menempuh pendidikan maupun yang telah lama tinggal di Bali,” beber Bambang.

Baca juga :  Petugas Pasar Gunung Agung Perketat Pintu Masuk

Bambang mengatakan, pertemuan itu bertujuan agar anggota Immapa tidak menggelar orasi jelang KTT ASEAN. Sebab beberapa tamu VVIP dan beberapa rangkaian event KTT ASEAN digelar di Bali. “Saya harapkan kepada adik-adik mahasiswa Papua agar bersinergi dengan kami menjaga keamanan di Bali,” sarannya.

Sementara salah satu mahasiswa Papua bernama Yohan mengungkapkan, jika dirinya dan beberapa rekan mahasiswa yang datang adalah datang ke Bali untuk belajar dan kuliah dengan harapan ke depannya dapat membangun dan memajukan Papua.
“Adanya aksi demo yang sering dilakukan oleh sekelompok orang sangat mengganggu kami yang juga sama-sama dari Papua, padahal kami tidak ikut namun terkena imbasnya,” katanya. (124)

Baca juga :  200 Pelaku Pasar Kumbasari Rapid Test, Hasilnya 12 Reaktif

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini