Pengusaha Asal Jembrana Diduga Gagahi Putri Kandungnya di Hotel

picsart 22 10 06 19 58 43 712
Ilustrasi/ist

Negara, DENPOST.id

Seorang pengusaha sukses asal Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana diduga menggagahi putri kandungnya. Korban yang baru tamat SMA di Denpasar itu diduga digagahi pada April 2023 lalu di sebuah hotel.

Dari informasi, korban awalnya diajak ayahnya yang sudah beberapa kali kawin cerai ini pulang ke Negara untuk menghadiri acara adat di Negara.
Namu bukannya diajak pulang, korban malah diajak ke hotel dan digagahi. Sejatinya korban sempat berontak namun karena diancam korban tidak berdaya.

Diduga korban tidak berani mengungkapkan apa yang telah terjadi pada dirinya.
Hingga korban trauma dan akhirnya pihak keluarga mengetahui kejadian yang menimpa korban dan akhirnya kasus itu dilaporkan ke Polres Jembrana.

UPTD PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Dinas PPA PPKB Pemkab Jembrana juga sudah melakukan pendampingan terhadap korban dan berusaha mengembalikan trauma yang dialami korban.

Baca juga :  PNS di Jembrana Positif Covid-19

Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Androyuan Elim, Senin (8/5/2023) mengakui kasus ini sudah ditangani.
Pihaknya hingga saat ini sudah menangani 5 kasus anak di bawah umur.
Termasuk kasus anak SD kelas 6 yang hamil 6 bulan dan dihamili oleh anak SMP yang termasuk kerabatnya dalam satu halaman rumah ini juga sudah ditangani. “Kami memang tidak ekspose kasus ini. Karena kami lebih mengutamakan menjaga psikologis korban. Karena korban punya masa depan. Jangan sampai trauma berkepanjangan. Yang jelas kasus tetap lanjut dan kami proses,” tegasnya.

Baca juga :  Diduga Rem Blong, Truk Tercebur ke Laut

Elim juga mengatakan, perlu upaya prefentif untuk pencegahan kasus-kasus seperti ini. Baik dengan penyuluhan dan sosislisasi ke sekolah-sekolah dan banjar-banjar. “Peran orang tua sangat penting untuk mengawasi anak-anaknya dan juga kepedulian lingkungan,” katanya.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak, Ida Ayu Sri Utami Dewi, mengatakan, sejak kasus tersebut muncul, pihaknya sudah melakukan pendampingan. Baik itu pendampingan psikologis maupun pendampingan untuk pelaksanaan kegiatan sekolah.

Baca juga :  Tertimpa Bongkahan Batu Padas, Seorang Pekerja Galian C Tewas

Menurutnya kejadian itu memang sempat membuat korban trauma. Bahkan korban sempat menutupi kejadian tersebut. “Setelah kejadian belum berani melapor, namun akhirnya memberanikan diri manyampaikan kepada keluarganya.
Saat ini kondisi korban secara fisik maupun psikologi baik-baik saja,” jelasnya.

Selain dari UPTD PPA, pengawasan juga dilakukan oleh keluarga serta pihak kepolisian.
Pihaknya tetap memantau keadaan korban dan instens juga berkomunikasi dengan pihak keluarga. “Makin mencuatnya kasus-kasus ini kami akan lebih meningkatkan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Kami berharap tidak ada lagi kasus-kasus seperti ini,” pungkasnya. (120)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini